Cara Korea Selatan menghadapi wabah virus Corona banyak disontek negara lain. Selain rapid test, baru-baru ini penggunaan 'bilik sakti' berikut ini banyak dibicarakan masyarakat.
- Elvariza Opita
- Jumat, 03 April 2020 - 15:48 WIB
WowKeren - Wabah virus Corona yang tengah terjadi benar-benar menyingkap kesiapan medis di setiap negara. Beberapa negara yang dikenal sudah maju dan besar bahkan perlahan-lahan mulai tumbang oleh virus yang bermula dari Tiongkok ini.
Namun di tengah krisis kesehatan yang ada, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang mendapat banyak pujian. Sebab Korsel dianggap berhasil mengentaskan permasalahan wabah di negaranya kendati sempat "terseok-seok", dibuktikan lewat laju penambahan kasus positif yang sempat begitu luar biasa pada awal Maret 2020.
Cara otoritas medis Korsel menanggapi wabah COVID-19 pun tak pelak menjadi cetak biru banyak negara. Pemimpin dari banyak negara berlomba-lomba mempersiapkan negaranya untuk mengadopsi metode di Korsel agar wabah bisa segera teratasi.
Alhasil kini bukan lagi hal aneh apabila metode pengobatan dan pemeriksaan di Korsel banyak beredar di media sosial. Mulai dari rapid test massal yang coba diadopsi Indonesia, sampai yang terbaru "bilik sakti" pemeriksaan. Bagaimana tidak sakti bila bilik ini bisa mempercepat proses pemeriksaan sekaligus menghemat alat pelindung diri.
Seorang warganet Facebook dengan nama akun Ray Sunghwa Woo membagikan potret bilik sakti itu beserta aktivitas pemeriksaan di dalamnya. Tampak seorang petugas medis yang hanya mengenakan masker dan scrub sebagai satu-satunya pelindung berdiri di dalam sebuah bilik. Di hadapannya berdiri seorang wanita yang sedang diambil sampel usap tenggorokannya.
Mereka hanya dipisahkan oleh sebuah kaca pelindung bilik. Di kaca itu ada sarung tangan karet yang menempel permanen, dan tangan sang petugas medis berlindung di dalamnya sembari bekerja mengambil spesimen usap tenggorokan.
"Bilik pemeriksaan di Korea Selatan. Daripada menggunakan APD yang sekali pakai, mereka menggunakan bilik disinfektan dan menggantikan sarung tangan lateks (dengan sarung tangan 'permanen')," tulisnya. "New York jelas membutuhkan bilik pemeriksaan seperti ini."
Lalu bagaimana bilik ini bekerja? Dilansir dari situs resmi produsen, bilik itu dilengkapi dengan tekanan udara positif dan negatif yang menjamin kesterilan udara. Bilik juga dilengkapi dengan saringan udara bertipe HEPA yang standar digunakan di laboratorium pemeriksaan patogen.
"Perlindungan setara (dengan menggunakan) APD, tetapi meminimalisir rasa tak nyaman petugas medis kala memakai dan melepasnya," demikian kutipan pernyataan dari pihak produsen. "Sistem saringan dan kipas yang berfungsi mencegah virus serta menjamin sirkulasi udara yang bersih di dalam bilik. Udara yang bersih di dalam bilik dapat mengurangi kelelahan yang dirasakan petugas medis."
Bilik ini pun bisa digunakan dengan dua cara. Bisa petugas yang bekerja di dalam bilik, atau pasien lah yang berada di sana. Keberadaan sarung tangan yang diklaim kedap bahan kimia apapun itu memungkinkan pekerjaan dengan dua cara tersebut.
(wk/elva)
