PM Jepang Jatah Dua Masker Per Keluarga Tuai Kritikan Sampai Dibuat Jadi Meme
AP Photo
Dunia

Pernyataan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe yang menjatah dua masker kain untuk tiap keluarga menuai kritik. Bahkan banyak netter Jepang yang menjadikan Abe sebagai bahan cemoohan.

WowKeren - Jepang menjadi salah satu negara yang sedang menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19. Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, belum lama ini berjanji untuk mengirimkan dua masker kain per keluarga.

Pernyataan tersebut muncul usai Abe menerima banyak kritikan dari masyarakat Jepang karena dianggap lamban dalam menangani wabah Covid-19. Meski kasus positif Covid-19 terus bertambah, pemerintah Jepang masih belum mendeklarasikan pandemi tersebut sebagai darurat nasional.

Abe mengatakan bahwa masker kain memiliki keunggulan karena bisa dipakai berkali-kali. Selain itu, Abe juga akan mengirimkan masker kain kepada 50 juta rumah tangga di Jepang mulai pekan depan.

"Saya juga memakainya, dan masker kain ini bisa dipakai berulang kali. Kalian bisa mencucinya dengan sabun dan menggunakannya kembali," ujar Abe dilansir Reuters pada Jumat (3/4). "Ini akan menjadi respons yang baik di tengah kondisi permintaan besar akan masker."


Photo-INFO

Twitter

Pernyataan Abe tersebut langsung menjadi bahan cemoohan netizen Jepang, hingga muncul tagar #Abenomasks yang menjadi trending topic di Twitter. Muncul beragam komentar kritikan untuk kebijakan Abe yang dianggap sebagai pemborosan anggaran negara.

"Jika keluarga Anda punya lebih dari dua orang, apa yang akan Anda lakukan? Berkelahi demi dua masker itu?" bunyi komentar seorang netter Jepang. "Apakah pemerintah Jepang serius? Ini sungguh pemborosan uang pajak," ujar netter lain.

Tak hanya itu, beredar pula meme kartun yang menunjukkan sebuah keluarga dengan banyak anggota berdiri dalam satu barisan, lalu terpaksa berhimpitan untuk memakai satu masker. Ada pula yang membuat meme Abe memakai dua masker di wajahnya sebagai bentuk protes.

Sementara itu, pemerintah Jepang juga enggan menerapkan sistem lockdown, sehingga hanya meminta warga tetap di rumah dan menutup sekolah untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19. Meski lebih rendah daripada Amerika Serikat, Eropa, dan Tiongkok, pertumbuhan jumlah kasus positif Covid-19 di Jepang sudah mencapai lebih dari 2 ribu pasien dengan 57 orang meninggal dunia.

(wk/evaa)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru