Ogah Isolasi Diri Saat Pandemi Corona, Kentucky AS Beri Solusi Gelang Pelacak untuk Warga Bandel
Dunia

Masih ada sejumlah warga 'naka' yang nekat pergi keluar rumah di tengah pandemi corona yang menakutkan. Negara bagian Amerika Serikat (AS), Kentucky pun memberikan solusinya dengan memasangkan gelang pelacak di pergelangan kaki.

WowKeren - Adanya pandemi corona di seluruh dunia membuat para ahli kesehatan menganjurkan masyarakat untuk tetap dirumah. Hal ini guna menekan jumlah penyebaran virus yang mematikan tersebut.

Namun, tak sedikit yang merasakan jenuh dan bosan apabila terus menerus berdiam diri di rumah. Adapula oknum-oknum nakal yang niat melanggar anjuran untuk tak berpergian selama pandemi terjadi dan membahayakan keselamatan orang lain.

Tentunya hal tersebut tidak menjadi masalah di salah satu negara bagian Amerika Serikat, Kentucky. Pasalnya, seorang hakim di Kentucky memberikan solusi dengan memasangkan monitor di pergelangan kaki untuk penduduk yang telah melakukan kontak dengan pasien Covid-19 tetapi menolak untuk melakukan isolasi diri.

Ide tersebut bermula dari penduduk Louisvile berinisial DL yang tinggal bersama seseorang yang dinyatakan positif menderita penyakit dan orang lain yang merupakan kasus dugaan. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Departemen Kesehatan Negara Bagian.


Setelah terpapar penyakit yang sangat menular, DL diperintahkan untuk tinggal di rumah minggu lalu. Tapi, aggota keluarga melaporkan kepada pihak berwenang bahwa DL sering bepergian meninggalkan rumah.

Ketika DL tidak menanggapi pesan departemen kesehatan inilah, Hakim Pengadilan Sirkuit Jefferson, Angela Bisig memerintahkan agar Departemen Masyarakat memasang alat pelacak untuk memonitor keberedaannya. Dan apabila DL kembali meninggalkan rumah maka ia akan didakwa secara pidana.

Diketahui, DK adalah salah satu dari empat penduduk Louisville yang diperintahkan untuk memakai gelang monitor di pergelangan kaki demi menekan penyebaran virus Covid-19. Dikutip CNN, sebelumnya seorang pria ditetapkan menjadi tahanan rumah usai nekat pergi berbelanja sesudah positif terinfeksi corona.

Gubernur Kentucky, Andy Beshear sendiri sebelumnya telah mengimbau agar semua sekolah di negaranya itu ditutup hingga tanggal 1 Mei mendatang. Sedangkan untuk larangan perjalanan, semua orang di luar Amerika harus melakukan karantina selama 14 hari.

Sementara itu, di Negara Bagian Kentucky sendiri tercatat 831 kasus positif Covid-19. Dengan jumlah korban meninggal sebanyak 37 orang dan total kasus aktif 730 orang.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru