Pandemi Corona Sebabkan Getaran Lempeng Bumi Berkurang
Dunia

Kebijakan lockdown yang telah diambil oleh negara-negara di dunia membuat aktivitas manusia di bumi berkurang drastis. begitu pula dengan pergerakan mobil, kereta, dan benda-benda lainnya.

WowKeren - Semenjak pandemi virus corona (COVID-19) menginfeksi hampir seluruh negara di muka bumi, sejumlah perubahan turut mewarnai. Khususnya terkait aktivitas manusia.

Salah satu langkah yang banyak diambil oleh negara-negara di dunia adalah dengan memberlakukan lockdown. Aktivitas warga di negara-negara di dunia juga berkurang drastis. Pasalnya, pemerintah mereka mengimbau agar masyarakat tinggal di rumah untuk menekan penyebaran virus tersebut.

Alhasil, jalanan yang biasanya dipadati kendaraan pun kini menjadi sunyi senyap. Toko, pusat perbelanjaan, sekolah, gedung perkantoran, serta tempat lain yang di hari-hari normal sebelum corona merajalela dipenuhi aktivitas manusia kini tampak ditinggalkan.

Namun siapa sangka jika kondisi bumi yang tenang ini turut berdampak pada keadaan bumi. pakar seismolog mengamati perubahan ini juga berimbas pada getaran yang terjadi pada kerak bumi.

Berkurangnya getaran akibat mobilitas mobil, kereta api, bus, dan manusia juga membuat kerak bumi bagian atas menjadi lebih sedikit bergerak. Seorang ahli geologi dan seismolog asal Belgia pertama kali menunjukkan fenomena ini di Brussel.


Di Brussel, kebisingan seismik berkurang bahkan hingga 30-50 persen sejak pertengahan Maret. Berkurangnya kebisingan seismik ini memberikan efek yang baik di Brussel. Bagaimana tidak, akibat bumi menjadi sunyi seperti ini, membuat seismolog lebih mudah mendeteksi getaran-getaran yang lebih halus di tanah.

Ia kemudian mencontohkan stasiun seismik di Brussel yang pada kondisi normal cenderung tidak berguna. Pasalnya, aktivitas di permukaan bumi yang padat membuat stasiun tersebut tidak mampu mendeteksi gerakan kecil.

Seismolog akan bergantung pada stasiun lubang bor yang terpisah, yang menggunakan pipa jauh di dalam tanah untuk memantau aktivitas seismik. "Tetapi untuk saat ini, karena ketenangan kota, hampir sama baiknya dengan yang ada di bawah," kata Lecocq dialnsir CNN, Sabtu (4/4)

Lecocq mengatakan perubahan grafik yang memetakan kebisingan menunjukkan bahwa manusia di muka bumi mematuhi peringatan pihak berwenang untuk tetap berada di dalam rumah.

"Dari sudut pandang seismologis, kita dapat memotivasi orang untuk mengatakan, 'Baiklah, semua. Anda merasa seperti sendirian di rumah, tetapi kami dapat memastikan bahwa semua orang melakukan hal yang sama. Semua orang menghormati aturannya," ujar Lecocq.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru