Kerap Bikin Tersinggung, Pandji Pragiwaksono Bertanya Soal Komedi Dalam Islam Pada Quraish Shihab
Instagram/pandji.pragiwaksono
Selebriti

Sebagai komika, Pandji Pragiwaksono seringkali mendapatkan kritikan karena membuat orang lain tersinggung dalam komedinya. Pandji pun meminta saran kepada Quraish Shibab mengenai hal ini.

WowKeren - Belum lama ini Pandji Pragiwaksono membuat konten yang berbeda dari biasanya. Konten terbaru Pandji rupanya mengundang bintang tamu Quraish Shihab yang merupakan seorang cendekiawan muslim sekaligus mantan Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan VII (1998).

Dalam sesi perbincangan melalui video call, Pandji menanyakan kepada Quraish tentang humor dalam islam. Quraish kemudian memberikan jawaban bahwa agama Islam merupakan sesuatu yang fitrah bagi manusia.

"Agama islam itu agama yang sesuai dengan fitrah, manusia salah satu definisinya adalah binatang yang tertawa, tidak ada binatang yang tertawa. Jadi ada definisinya makhluk sosial, binatang menyusui, cerdas menyusui atau salah satu definisi yang dikemukakan adalah binatang yang tertawa," ucap Quraish dalam tayangan channel YouTube Pandji.

Menurut Quraish, manusia diciptakan oleh Tuhan dengan potensi masing-masing. Hal itu membuat seseorang tak baik melarang orang lain untuk tertawa ataupun menangis.

"Alquran menggarisbawahi bahwa Allah memberikan potensi untuk tertawa dan memberikan potensi untuk menangis. Dan Anda tidak bisa menentukan secara pasti kapan Anda tertawa dan kapan Anda menangis. Bahkan bisa jadi dalam waktu yang bersamaan Anda dapat tertawa dan menangis," tutur Quraish.

"Jadi ini fitrah manusia, tidak mungkin kita melarang orang tertawa. Bahkan kalau dapat kita banyak mengajak dia untuk bergembira dan tawa itu termasuk dalam gembira. Orang yang enggak ketawa, enggak gembira, orang yang menangis itu orang yang sedih," imbuh Quraish.


Di sisi lain, Quraish menganggap jika seseorang berbagi kebahagiaan kepada siapapun adalah sikap yang mulia. Maka dari itu, ia menyebut Pandji mempunyai peran yang penting sebagai pelawak.

"Kita ingin menjadikan orang-orang muslim dan nonmuslim itu selalu dalam suasana gembira, dan ini peranan kisah-kisah humor dan lain sebagainya. Termasuk peranan Anda (Pandji) yang menyatakan peranan Anda sebagai pelawak," ujar Quraish.

Meski begitu, Pandji mengaku kerap mendapatkan kritikan karena tak sengaja membuat orang tersinggung sebagai komika. Pandji kemudian bertanya kepada Quraish bagaimana cara mengatasi masalah jika ada yang tersinggung akibat humor yang disampaikannya.

"Yang pertamanya itu yang menyampaikan humor, atau yang kepadanya, yang mendengar humor itu masing-masing harus mengetahui batas-batas. Yang menyampaikan humor atau pelawak harus sadar dalam melawak itu berusaha untuk tidak menyinggung perasaan di satu sisi, di sisi lain yang mendengar juga harus sadar bahwa yang melawak itu bukan maksudnya untuk menyinggung perasaan," jelas Quraish.

Quraish kemudian berpesan untuk tidak bercanda di depan orang yang sangat serius karena ia akan salah paham. Oleh sebab itu, Nabi memberikan tuntunan untuk tidak menegur secara langsung.

"Karena itu ada pesan jangan bercanda di depan orang yang sangat serius karena ia akan salah paham. Karena canda itu pasti ada kalimat, ada sikap yang tidak biasa. Karena yang tidak biasa itu lah lahir tawa. Ini harus disadari, jadi di sini kita minta perhatian. Nabi juga memberi tuntunan jangan menegur langsung, jangan menegur nama, jangan menuding. Beliau kalau mau menegur 'kenapa ada orang yang begini ya?', jadi tidak menyebut nama, jadi itu salah satu cara," pungkas Quraish.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait