Dampak Corona Bikin Daging Ayam Jadi Langka, Kok Bisa?
Nasional

Dampak wabah corona di Indonesia menyebabkan sejumlah harga tak stabil di pasaran. Bahkan daging ayam pun diperkirakan akan menjadi langka apabila pandemi ini masih belum berakhir.

WowKeren - Wabah corona di Indonesia menyebabkan sejumlah dampak khusus terutama di sektor ekonomi. Seperti yang terjadi di di Pangandaran dan Jawa Barat dimana haraga ayam broiler dan pejantan jadi tak menentu.

Di pasar, harga kedua ayam tersebut tetap normal di kisaran Rp 35 sampai 40 ribu per kilogram. Namun, para peternak harus menelan pil pahit karena harus mengobral dengan harga yang jauh lebih murah.

Seekor ayam hidup seberat 8 ons dijual Rp 5 ribu rupiah. Sementara jika sudah disembelih harganya Rp 15 ribu per kilogram. Ketua gabungan organisasi peternak ayam nasional (Gopan), Herry Dermawan mengatakan kondisi tersebut dipengaruhi oleh merosotnya penjualan di tingkat konsumen.

"Pangkal persoalannya dipicu oleh lesunya penjualan di tingkat pedagang daging ayam," kata Herry, Senin (6/4). "Sementara produksi atau pasokan melimpah."

Lebih lanjut, Herry menjelaskan bahwa adanya pandemi corona ini juga turut memperburuk rantai ekonomi bisnis ayam yang sudah rentan. "Pada keadaan normal saja, peternakan ayam pedaging di seluruh Indonesia itu menghasilkan 80 juta ekor/minggu," jelasnya. "Sementara kebutuhan pasar atau konsumsi berada di kisaran 60 juta ekor/minggu, jelas surplus cukup besar


Bila dalam kondisi normal, surplus atau over produksi ayam itu bisa diatasi dengan keberadaan perusahaan besar yang memiliki cold storage. Dimana daging ayam akan dibekukan menjadi stok.

Sayangnya, pada saat pandemi corona seperti saat ini, cold storage telah penuh dan tak bisa lagi menampung daging ayam. Sementara pasa sepi sehingga para peternak pun "menjerit" lantaran tak bisa menjual ayam-ayamnya.

Ia menilai apa yang dilakukan peternak dengan menjual murah langsung ke masyarakat bahkan menjual ayam hidup yang belum siap panen, adalah sesuatu yang wajar. "Kalau ayam terus di kandang, pengeluaran semakin besar. Sementara ayam tetap harus diberi pakan, pakan mahal, sementara harga jualnya jatuh. Ya lebih baik kosongkan kandang, agar ruginya tak terlalu besar," paparnya.

Ia juga menilai wajar apabila di pasar ada pedagang yang menjual daging ayam dengan harga tinggi. "Pedagang daging ayam di pasar itu omzetnya sudah jatuh," tuturnya. "Di saat seperti ini, bisa jual 50 kg sehari itu sudah hebat. Mereka butuh untung atau selisih yang lebih besar sebagai kompensasi dari menurunnya omzet."

Fenomena ini telah berlangsung selama 2 bulan, apabila terus berlanjut bisa berbahaya. "Fenomena ini kan sudah berlangsung dua pekan. Kalau sampai berlangsung selama 2 bulan, maka di bulan ketiga, ayam akan langka dan harga meroket," paparnya. "Dan itu bisa terjadi di masa Lebaran. Nanti masyarakat yang menjerit, di hari raya ayam mahal bahkan sulit didapat."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru