Jenazah Pasien Corona Banyak Ditolak, Jatim Sigap Siapkan Lahan Pemakaman Massal
Nasional

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebut pihaknya telah menyediakan sejumlah lahan yang dimanfaatkan khusus untuk memakamkan jenazah pasien COVID-19.

WowKeren - Stigma negatif kerap didapatkan oleh pasien positif COVID-19, baik yang sedang dalam perawatan maupun yang sudah meninggal. Hal ini terlihat dari berbagai penolakan terhadap jenazah yang hendak dimakamkan.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun mengantisipasi hal ini dengan menggandeng Perhutani. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut lahan makam khusus ini disediakan untuk jenazah pasien positif COVID-19.

Khofifah menyebut setidaknya ada 9 lokasi makam khusus jenazah COVID-19. Namun mantan Menteri Sosial itu merahasiakan lokasinya dari publik untuk faktor keamanan.

"Ada 9 area yang disiapkan oleh Perhutani," terang Khofifah dalam konferensi persnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (7/4) malam. "Tempat pemulasaraan jenazah ini tidak bisa disampaikan ke publik."

Menurut Khofifah, hanya ada beberapa unsur masyarakat yang diberi tahu lokasi pemakaman khusus ini. "9 (tempat pemakaman) yang tahu ya Danramil dan Kapolsek tentunya Camat juga," ujar Khofifah, dilansir dari Detik News.


Tak hanya itu, Khofifah menyebut setiap lokasi disediakan lahan seluas seribu meter. Nantinya jika ada pasien meninggal akibat Corona, pihak rumah sakit langsung menuju ke lokasi yang disediakan tersebut.

Untuk rumah sakit yang memakamkan jenazah pasien positif COVID-19 diharapkan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lewat grup khusus. Harapannya titik lokasi pemakaman tak tersiar di kalangan publik, sehingga hal yang tak diinginkan kecil kemungkinan terjadi.

Untuk proses pemakamannya nanti, Khofifah mengungkapkan yang menangani jenazah tidak hanya dari pihak rumah sakit. Karena ada pelibatan 15 tim dari Palang Merah Indonesia (PMI) yang membantu penyiapan hingga pemakamannya.

"Hari ini 15 tim dari PMI juga membantu pemulasaraan jenazah," pungkasnya. "PMI Jatim sudah mengoordinasikan dengan PMI kota."

Sebelumnya DKI Jakarta juga mengupayakan agar pemakaman jenazah pasien positif COVID-19 tak terus menerima penolakan dari masyarakat. Seperti dengan upaya Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk mengawal proses pemakaman jeanzah pasien COVID-19.

Tercatat ada 30 personel yang diterjunkan dalam satu tim. Empat diantaranya dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) apabila diperlukan untuk membantu proses pemakaman. Sedangkan 26 aparat lainnya ditempatkan untuk menghalau apabila ada keluarga korban yang memaksa ikut dalam proses pemakaman.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait