PBB Kecam Pengeboman Rumah Sakit Rujukan Corona di Libya
Anadolu/Hazem Turkia
Dunia

Aksi ini jelas-jelas menunjukkan pelanggaran terhadap hukum internasional, terlebih Libya saat ini tengah berjuang melawan ancaman outbreak corona yang baru.

WowKeren - Virus corona atau COVID-19 tengah menjadi isu global yang dialami oleh hampir setiap negara di dunia. Masing-masing negara berjibaku melawan wabah ini untuk menekan jumlah kasus yang rata-rata terus mengalami peningkatan.

Namun, aksi tidak berperikemanusiaan justru terjadi di Libya. Di tengah negara tersebut menghadapi ancaman COVID-19, sebuah rumah sakit justru menjadi sasaran penembakan roket.

Pada Senin (6/4), sejumlah proyektil menghantam halaman Rumah Sakit Umum Al Khadra. Akibat insiden ini, 6 orang petugas medis mengalami luka-luka.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam aksi tidak berperikemanusiaan ini. Aksi ini jelas-jelas menunjukkan pelanggaran terhadap hukum internasional, terlebih Libya tengah berjuang melawan ancaman outbreak corona yang baru.

Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), mengaku terkejut dengan aksi tersebut. "Pada saat orang-orang di Libya tidak membutuhkan apa-apa selain rumah yang aman dan fasilitas medis yang berfungsi, kami menerima berita tentang serangan lain terhadap sebuah rumah sakit," kata Jens saat membacakan pernyataan Koordinator Kemanusiaan untuk Libya, Yacoub El Hillo, seperti dilansir Aljazeera, Rabu (8/4).


Aksi itu tidak dapat diterima dan dianggap sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional. "Itu tidak dapat diterima pada saat perawatan kesehatan dan petugas kesehatan sangat penting dalam perjuangan kita melawan pandemi global," lanjutnya.

Pasalnya, aksi tersebut memberikan dampak yang cukup besar. Apalagi mengingat yang dirusak adalah rumah sakit, tempat yang paling dibutuhkan dengan segala fasilitasnya untuk memerangi virus corona.

"Serangan yang menyedihkan seperti ini, mengakibatkan kerusakan yang tidak masuk akal dari fasilitas medis yang paling dibutuhkan," tegas Jens. "Tidak dapat dibenarkan."

Adapun proyektil tersebut ditembakkan oleh Tentara Nasional Libya (LNA) yang berpusat di timur. Rumah Sakit Umum Al Khadra merupakan rumah sakit terbesar di Tripoli dan satu-satunya RS yang dipakai sebagai rujukan untuk menangani pasien COVID-19.

Libya telah mengonfirmasi 18 kasus corona hingga detik ini. Di tengah ancaman corona, konflik yang tak kunjung usai di negara tersebut justru meningkat selama 2 pekan terakhir.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait