Facebook Lacak Sebaran Corona Gunakan Data Pengguna, Bagaimana Cara Kerjanya?
Tekno

Facebook berusaha menggunakan platform miliknya untuk melacak penyebaran virus corona (COVID-19) dengan memanfaatkan data pengguna. Bagaimana cara kerjanya?

WowKeren - Pandemi virus corona (COVID-19) saat ini telah mencapai lebih dari 1,4 juta kasus di dunia. Meningkatnya kasus virus corona setiap hari tentunya membuat penyebaran wabah ini semakin meluas.

Layanan media sosial populer Facebook telah mengembangkan platform miliknya untuk membantu dunia melakukan pelacakan persebaran COVID-19. Facebook memanfaatkan data penggunanya dalam menghadapi virus corona saat ini.

Nantinya, data pengguna yang dari Facebook akan diserahkan kepada tim peneliti dari otoritas kesehatan. Selanjutnya, tim kesehatan akan melacak pergerakan pengguna Facebook dan mengkaji apakan mereka memiliki hubungan dengan pasien positif virus corona atau tidak.

"Rumah sakit saat ini sedang bekerja untuk mendapatkan sumber daya yang tepat,” kata Kepala Kesehatan Facebook KX Jin seperti dilansir AFP, Kamis (9/4). “Dan mencari pedoman yang tepat soal COVID-19 untuk masyarakat seperti bagaimana tindakan pencegahan yang baik dan bagaimana virus itu bisa menyebar.”

Ide Facebook ini akan diberi nama “Population Movement” atau “Perpindahan Penduduk”. Jin menyatakan jika population movement ini akan disajikan dalam bentuk peta.

Facebook juga meminta pengguna akun untuk tidak khawatir terkait digunakannya data pengguna mereka. Pasalnya, sistem ini tidak akan membocorkan data pengguna dan hanya membagikan lokasi pemilik akun saja. Oleh sebab itu, data privasi miliaran pengguna diklaim tetap aman dan terlindungi.


Dilansir The Verge, data population movement ini akan menyajikan data apakah pengguna tinggal di dekat zona merah atau tidak. Sistem ini juga dapat membantu peneliti epidemiologi untuk meramalkan bagaimana virus corona dapat menyebar lintas negara maupun nasional.

”Data mobilitas dari program Data for Good Facebook menyediakan data real-time, bagaimana COVID-19 bisa menular,” terang Manajer Penelitian Institute for Disease Modeling, Daniel Klein. “Data ini dikombinasikan dengan sumber lain, sehingga memungkinkan kami membuat model yang lebih baik untuk diinformasikan ke institusi kesehatan masyarakat.”

Mark Zuckerberg dalam laman resminya di Facebook berharap agar sistem ini dapat berhasil. Apalagi, jika orang mengalami gejala-gejala COVID-19 dan memutuskan pergi ke rumah sakit, maka sistem ini dapat menjadi indikator pihak kesehatan dalam mengantisipasi lonjakan kasus.

"Jika ini berhasil, ini dapat menghasilkan peta mingguan yang dapat membantu lebih akurat memperkirakan berapa banyak kasus yang akan dilihat rumah sakit di hari-hari mendatang,” jelas Mark. “Serta indikator awal di mana wabah tumbuh dan di mana kurva sedang berhasil diratakan.”

Sementara itu, pakar kesehatan masyarakat mengatakan sistem dari Facebook ini bisa sangat bermanfaat. Apalagi, jangkauan pengguna Facebook telah begitu luas di seluruh dunia sehingga mampu memudahkan kinerja petugas medis dalam menghadapi pandemi.

"Facebook sudah memiliki akses ke informasi paling rinci tentang populasi,” kata John Brownstein, seorang ahli epidemiologi dan kepala petugas inovasi di Rumah Sakit Anak Boston seperti dilansir CNBC. “Sehingga jelas dapat menghasilkan data paling banyak tentang konektivitas sosial dan risiko potensial di antara jaringan.”

“Mereka juga mewakili saluran komunikasi kesehatan masyarakat terbesar yang kami miliki,” sambungnya. “Harapannya adalah data ini dibagikan secara luas dengan pengambil keputusan kesehatan masyarakat sehingga juga dapat ditindaklanjuti.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru