Pandemi Corona Ancam Bisnis Influencer, Apa Strategi Selebgram dan YouTuber?
SerbaSerbi

Pandemi virus corona (COVID-19) saat ini telah mengancam bisnis-bisnis para influencer, lantas bagaimana strategi yang akan diterapkan Selebgram dan YouTuber?

WowKeren - Pandemi virus corona (COVID-19) telah membuat situasi perekonomian dunia menjadi tidak menentu. Keadaan ini rupanya juga mengancam bisnis-bisnis para influencer.

Sejumlah influencer yang selama ini menjalankan bisnis melalui dunia digital harus menyesuaikan diri dengan perubahan cepat akibat pandemi. Diantaranya adalah dengan memotong anggaran, membatalkan acara, dan mencari pendapatan alternatif lainnya.

Dilansir Business Insider, sejumlah influencer seperti selebgram dan youtuber berusaha beradaptasi di tengah situasi ini dengan berbagai cara. Apalagi, baik elebgram dan youTuber selama ini mendapatkan penghasilan terbesar dari sponsor.

Akibat pandemi, banyak sponsor yang membatalkan kerjasama dengan para influencer. Hal ini karena sejumlah perusahaan tidak ingin semakin merugi dengan memasang iklan sedangkan pemasukan mulai berkurang.

"Saya pikir banyak orang di industri perjalanan menahan napas," kata Blogger dan Selebgram Travelling Oneika Raymond, seperti dilansir dari YahooNews, Kamis (9/4). “Perusahaan enggan mengambil sesuatu yang baru dan karena itu berdampak pada pendapatan influencer.”

Selebgram Travelling, Lauren Bullen menceritakan dampak pandemi ini bagi penghasilannya. Wanita yang memiliki 2,1 juta pengikut ini mengatakan seluruh perjalanan dari pihak sponsor telah dibatalkan akibat corona. Padahal, ia biasanya mendapatkan uang dengan mengulas setiap tempat wisata yang didatanginya.

Sementara itu, selebgram Christina Vidal mengatakan pentingnya para influencer untuk memiliki konten yang kuat. Hal ini bisa dilakukan influencer dengan mengubah atau menerapkan strategi jangka panjang seperti bisnis langsung ke konsumen, melakukan konsultasi, pengajaran, hingga pelatihan sehingga tidak akan terpengaruh dengan situasi pandemi saat ini.

"Saya pikir fokus pada jangka panjang, dan menetapkan tujuan yang disesuaikan dan realistis setiap hari untuk membuat Anda tetap fokus,” ujar Christina Vidal. “Itu membuat Anda tidak terganggu oleh bencana jangka pendek, strategi ini sangat membantu saya.”


Sebagai contoh Selebgram Hanna Coleman yang selama ini selalu menjadi influencer di bidang kebugaran dan tidak mengandalkan suatu sponsor untuk pendapatan. Hal ini membuatnya bisa melakukan layanan langsung ke konsumen meski sedang ada pandemi dengan melakukan latihan kebugaran setiap hari yang menginspirasi masyarakat.

Banyaknya masyarakat dunia yang diminta untuk mengisolasi diri di rumah tentunya menjadikan bisnis di bidang tersebut semakin berkembang. Pasalnya, minat program pelatihan dan kebugaran di rumah yang meningkat telah membuat penjualan berbagai produk organik untuk menjaga tubuh secara online juga bertambah.

"Saya akan mengatakan lalu lintas situs web telah meningkat lebih dari 50 persen sejak ini dimulai minggu-ke-minggu," kata Chief Operating Officer dan salah seorang pendiri Love Sweat Fitness Ryan Dunlop. "Kami banyak berkembang di Instagram sekarang, dan kami melihat banyak sekali konten organik dan keterlibatan kami dalam konten kami saat ini."

Sementara hal berbeda justru dialami di dunia YouTube. Situasi yang dialami YouTuber dinilai lebih baik dari influencer bidang lainnya. Pasalnya, YouTuber dinilai masih bisa bekerja tanpa gangguan dengan memanfaatkan keterampilan produksi dan kreativitas mereka dalam menciptakan karya.

Saat perusahaan produksi menutup bisnis pemotretan dan video untuk mematuhi imbauan pemerintah, beberapa perusahaan telah beralih ke YouTuber untuk membuat konten iklan. Agen pemasaran influencer bahkan mengatakan terjadi peningkatan hingga 33% dari perusahaan yang ingin merekrut para konten kreator untuk membuat sebuah video iklan.

Rupanya, di tengah pandemi ini banyak perusahaan sebuah produk yang memanfaatkan platform YouTube. Pasalnya, iklan yang dipatok dari para konten kreator di dunia YouTube jauh lebih murah ketimbang di televisi.

Selain itu, banyak YouTuber yang biasa memanfaatkan kreativitas individu tanpa harus melakukan produksi video dengan banyak orang. Hal ini tentunya sangat membantu di era pandemi saat ini dimana segala aktivitas yang melibatkan orang banyak dilarang.

"Untuk pertama kalinya, perusahaan merek besar tidak dapat membuat iklan televisi anggaran besar itu," kata Wakil Presiden Senior Whalar, Karyn Spencer. "Kamu tidak perlu lagi produksi besar-besaran itu. YouTuber mengajari kami itu."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru