Ratusan muslim Rohingya yang dipenjara mendadak dibebaskan oleh pemerintah Myanmar pada Rabu (8/4) kemarin. Banyak yang mengaitkan pembebasan ini dengan wabah COVID-19.
- Elvariza Opita
- Kamis, 09 April 2020 - 17:54 WIB
WowKeren - Baru-baru ini Myanmar dikabarkan melepaskan ratusan tahanan kaum muslim Rohingya. Pelepasan atas ratusan tahanan Rohingya ini disebut-sebut terkait dengan wabah virus Corona.
Dilansir dari AFP, pemerintah Myanmar khawatir akan ada wabah virus Corona besar-besaran di dalam penjara kaum muslim Rohingya. Pembebasan atas 128 tahanan ini disahkan oleh pengadilan setempat pada Rabu (8/4) kemarin.
"Tuntutan atas ratusan muslim Rohingya, baik dewasa atau anak-anak, telah dicabut," putus Hakim Khin Myat Myat Htun dalam persidangan di Pengadilan Pathein, Ayeyarwady. "Mereka akan segera dibebaskan."
Putusan ini pun segera ditindaklanjuti oleh pemerintah setempat. Hal ini terbukti dari adanya 4 bus yang menuju penjara Pathein pada Kamis (9/4) dini hari dan mengangkut ratusan muslim Rohingya itu menuju Rakhine.
Aktivis HAM Rohingya yang tak disebutkan namanya menyebut banyak tahanan yang akan kembali dilepaskan dalam waktu dekat. "Total ada 250 muslim Rohingya yang akan dibebaskan pada Sabtu (11/4)," katanya.
Walau demikian belum ada kejelasan perihal destinasi para tahanan yang telah dibebaskan ini. Pemerintah pun tak memberikan pernyataan lebih jelas soal pembebasan secara tiba-tiba ini, kendati banyak yang mengaitkan dengan Tahun Baru Myanmar yang akan jatuh pada pekan depan. Biasanya pimpinan Myanmar akan memberikan amnesti kepada para narapidana pada hari tersebut.
Namun tak sedikit pula yang mengaitkan pembebasan mendadak ini dengan wabah virus Corona. Apalagi sudah menjadi rahasia umum bahwa penjara di Myanmar dalam kondisi overkapasitas dan tidak terjamin kebersihannya.
Sedangkan ratusan kaum muslim Rohingya ini sendiri berakhir di penjara usai aparat menangkap mereka dengan tuduhan menyalahi hukum imigrasi Myanmar. Pasalnya kebanyakan dari mereka ditangkap ketika mencoba kabur ke Bangladesh, negara tetangga terdekat.
Sebelumnya ada 750 ribu kaum muslim Rohingya yang mencoba kabur ke Bangladesh. Namun mereka yang tak bisa kabur terpaksa bertahan di Rakhine dan menjalani kehidupan yang benar-benar serba terbatas, baik dari segi fasilitas pendidikan sampai kesehatan.
(wk/elva)
