Taiwan Murka dan Tuntut Bos WHO Minta Maaf di Tengah Pandemi Corona, Ada Apa?
Dunia

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, Joanne Ou, meminta agar Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, minta maaf.

WowKeren - Pemerintah Taiwan mengecam tuduhan dari Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan meminta agar ia minta maaf. Tuduhan yang dimaksud adalah Tedros menyebut Taiwan telah melancarkan serangan personal bersifat rasis kepada dirinya di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Sebelumnya, Tedros sempat melakukan konferensi pers usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh WHO terlalu berfokus ke Tiongkok dan memberikan "saran buruk di tengah pandemi corona". Trump juga sempat mengancam akan memotong dana WHO. Dalam konferensi pers pada Rabu (8/4) tersebut, Tedros pun mengklaim bahwa dirinya telah menerima berbagai pelecehan, termasuk penghinaan bernada rasis, selama merebaknya pandemi corona ini.

Tedros berusaha menghindari menyebut nama Trump secara langsung, namun, ia mengaku menerima serangan dari Taiwan. "Tiga bulan lalu, serangan ini datang dari Taiwan," tutur Tedros di Jenewa kala itu.

Selain itu, Tedros juga menyebut bahwa serangan terhadap dirinya sebenarnya telah diketahui oleh Kementerian Luar Negeri. "Mereka bahkan mulai melancarkan kritik di tengah segala penghinaan yang saya terima. Tetapi saya tidak terima," tegas Tedros.


Pernyataan Tedros ini lah yang membuat pemerintah Taiwan murka. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menegaskan bahwa pihaknya menentang keras segala bentuk diskriminasi.

"Taiwan sudah tidak pernah dilibatkan dalam organisasi internasional selama bertahun-tahun, dan kami lebih tahu bagaimana rasanya didiskriminasi dan diisolasi," ujar Tsai dilansir Reuters pada Kamis (9/4) hari ini. "Jika Dirjen Tedros bisa menahan tekanan dari Tiongkok dan datang ke Taiwan untuk melihat upaya kami melawan Covid-19 untuk dirinya sendiri, maka ia akan dapat melihat bahwa rakyat Taiwan adalah korban sebenarnya dari perlakuan tidak adil."

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, Joanne Ou, menyebut bahwa tuduhan Tedros tersebut tidak berdasar dan "mengada-ada". Oleh sebab itu, Ou meminta agar Tedros meminta maaf karena pernyataannya dinilai bersifat fitnah.

"Konsep rasisme tidak ada di Taiwan," pungkas Ou. "Kami tidak memiliki masalah terkait rasisme."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru