Warga Jakarta Selatan Curhat Soal PSBB Yang Tak Efektif Kurangi Kemacetan
Getty Images
Nasional

Salah seorang warga Jakarta Selatan mengaku masih merasakan kemacetan meski sudah diberlakukan kebijakan PSBB sejak Jumat (10/4) lalu. Ia menyebut warga Jakarta masih kurang paham soal bahaya Corona.

WowKeren - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Jumat (10/4) lalu. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 karena virus Corona. Beberapa daerah di sekitar Jakarta pun sudah mulai ikut menerapkan kebijakan ini.

PSBB Jakarta mengatur sejumlah pembatasan selama wabah Corona. Salah satunya tentang pembatasan kendaraan umum dan pribadi. Harapannya, PSBB mampu membuat warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan demi mencegah penyebaran COVID-19.

Namun nyatanya, di wilayah Jakarta Selatan jumlah kendaraan bisa dikatakan masih tampak padat. Menurut Wirawan, nama disamarkan-red, penerapan PSBB tak membuat jalanan di Jakarta lengang seperti yang ada di benaknya. Banyak warga yang masih bepergian hingga membuat jalanan macet.

"Kemacetan masih dijumpai di perpotongan jalur Proyek Tol Serpong Cinere. Menjelang pukul 5 sore, memasuki kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan," ujar Wirawan mengutip Kumparan, Selasa (14/4).


Wirawan merupakan warga Jakarta. Ia mengatakan peristiwa itu ia lihat saat perjalanan dari Jakarta ke Parung Panjang, Jawa Barat dan sebaliknya, pada Senin (13/4) sore. Diakuinya, masih banyak masyarakat yang bandel tidak mengenakan masker saat berada di luar.

Hal ini tentu sempat membuat Wirawan sedikit kesal karena masyarakat Jakarta yang merupakan pusat persebaran Corona di Indonesia masih kurang peduli akan bahaya Covid-19 yang sudah jelas mengancam. Ia pun menambahkan jika para pengendara motor juga banyak yang tidak mengenakan sarung tangan untuk melindungi dirinya dari penularan virus Corona ini. "Tidak semua pengendara motor pakai masker, apalagi sarung tangan sesuai aturan PSBB," ujar Wirawan.

Semestinya, dengan penerapan PSBB, selama dua minggu ke depan warga di Jakarta diminta untuk beraktivitas di rumah dan tidak bepergian kecuali untuk memenuhi kebutuhan pokok. Namun sepertinya, peraturan PSBB yang dibuat oleh pemerintah kurang efektif untuk mendisiplinkan masyarakat Ibu Kota tanpa adanya sanksi yang berarti.

Contoh lain dari sikap kurang taat warga Jakarta adalah saat hari pertama diberlakukannya aturan PSBB ini. 50 persen warga Jakarta kedapatan melanggar aturan PSBB dengan alasan kurang tahunya informasi. Pihak kepolisian yang bertugas menertibkan masyarakat tak hentinya melakukan sosialisasi, agar warga Jakarta bisa lebih taat dengan peraturan yang telah dibuat.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait