Shahnaz Haque Nangis Dengar Cerita Anak-anak Yang Kelaparan Dampak Wabah Corona
Instagram
Selebriti

Shahnaz Haque membagikan cerita mengenai anak-anak yang menderita akibat wabah virus Corona. Shahnaz mengaku sedih melihat keadaan mereka yang harus kelaparan di tengah wabah.

WowKeren - Wabah virus Corona di Indonesia makin hari semakin menjadi hingga menelan ratusan korban jiwa. Pemerintah pun semakin memperketat instruksi untuk membatasi aktivitas di luar rumah. Sudah hampir satu bulan masyarakat mengurung diri di rumah jika tidak ada kebutuhan mendesak.

Tapi rupanya, hal itu membawa masalah lain bagi orang-orang yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke bawah. Hal itu disampaikan oleh salah satu artis dan pembawa acara senior Indonesia, Shahnaz Haque. Melalui akun sosial media miliknya, istri dari drummer Gilang Ramadhan itu berbagi mengenai kisah pertemuannya dengan salah satu dari mereka.

Dalam postingannya itu, Shahnaz membagikan foto dirinya bersama sejumlah anak sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan. Shahnaz mengaku pertemuan dengan anak-anak tersebut terjadi secara tidak sengaja. Hingga akhirnya Shahnaz mendengar cerita pilu nasib mereka dan keluarga selama wabah virus Corona melanda.


"Anak-anak ini kelaparan. Karena orangtua mereka sebelum ada COVID-19 saja, hanya buruh harian. Saat berbagi kebahagiaan dengan mereka walau hanya sekejap, sorot mata polos mereka membuat saya menangis. Di otak mereka bukan lagi sekolah, tapi bagaimana mencari sembako untuk membantu orangtua," tulis Shahnaz pada Selasa (14/4) kemarin.

Shahnaz mengaku memiliki ikatan batin tersendiri dengan anak-anak. Salah satu finalis "Puteri Indonesia" tahun 2001 itu mengaku jiwanya selalu terpanggil saat melihat anak-anak. "Menempatkan loyalitas di atas uang. Kesetiaan terhadap jiwa anak-anak yang selalu hadir di setiap langkah kehidupan saya. Semacam perjanjian jiwa. Dan saya menoleh, ketika jiwa terpanggil," lanjut Shahnaz.

"Bahkan anak-anak penghulu surgapun manusia biasa. Jantung mereka berdegup kencang saat marah. Hati mereka bisa tersayat saat cemburu. Darah mereka bisa mendidih saat tersinggung. Kemanusiawian itu tak bisa hilang dan dihilangkan. Kewajiban kita adalah mengelolanya agar tidak berkembang menjadi prahara. Pandai mengubah problem menjadi bahan bakar cinta, agar rasa kepada belahan jiwa terus membara," pungkas wanita berusia 47 tahun tersebut.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel