Trump Sebut Gubernur Negara Bagian AS Berlebihan Tangani Corona, Dukung Warga Lakukan Unjuk Rasa
Getty Images
Dunia

Pada akhir pekan lalu ada ribuan massa yang mendesak pemerintah negara bagian membuka lagi perekonomian. Trump lantas secara terbuka mendukung warga yang melakukan unjuk rasa menentang lockdown.

WowKeren - Amerika Serikat (AS) telah mencatatkan kasus tertinggi virus corona (COVID-19) di dunia. Akan tetapi, Presiden AS Donald Trump tetap bersikukuh untuk kembali membuka lockdown negaranya demi perekonomian. Namun keinginannya ini mendapatkan penolakan dari sejumlah gubernur negara bagian.

Trump lantas mengklaim bahwa gubernur negara bagian AS dinilai bertindak terlalu jauh dalam menangani COVID-19. Bahkan Presiden berusia 73 tahun tersebut mendukung warga AS yang melakukan unjuk rasa menentang lockdown.

"Kalian diperbolehkan untuk menggelar demonstrasi," tegas Trump dalam konferensi pers pemaparan perkembangan COVID-19 di Gedung Putih, menanggapi pertanyaan mengenai aksi protes ribuan warga yang menolak lockdown.

"Beberapa ada yang bertindak terlalu jauh. Gubernur negara bagian ada yang bertindak terlalu jauh," lanjutnya.


Trump juga menuturkan, pada akhirnya dia berharap bahwa negara bagian bisa mencabut lockdown masing-masing, dan yakin para gubernur akan melakukannya. Presiden dari Partai Republik tersebut kemudian mengomentari pendemo dari sudut pandang berbeda. "Saat ini, saya bersama semua orang," katanya, mendukung peserta demonstrasi.

Saat kembali disinggung mengenai peserta unjuk rasa, presiden ke-45 AS itu menerangkan pendemo itu adalah masyarakat hebat. "Mereka mengalami masalah. Kehidupan mereka sudah direnggut. Orang-orang ini mencintai negara, mereka hanya ingin kembali bekerja," cetusnya.

Diketahui, pada akhir pekan lalu ada ribuan massa penentang lockdown yang mendesak pemerintah negara bagian membuka lagi perekonomian. Unjuk rasa ini pun mengabaikan aturan soal social distancing dan karantina mandiri yang digaungkan oleh pemerintah masing-masing negara bagian.

Selama wabah berlangsung, Trump memang selalu mengandalkan perekonomian yang kuat dan mencatat pengangguran rendah demi memenangkan suaranya untuk pilpres mendatang. Meski pemerintahannya telah diguncang oleh skandal dan pemakzulan yang konstan. Namun kini, jutaan pabrik baru banyak yang macet dan partai oposisi semakin bersatu mempertanyakan kepemimpinannya.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait