Tak Ingin Keluarga Terinfeksi Corona, Seorang Dokter AS Isolasi Diri di Rumah Pohon
AP
Dunia

Seorang dokter di Amerika Serikat memutuskan untuk mengisolasi diri sementara di rumah pohon milik anaknya. Hal ini dilakukannya agar keluarganya tidak tertular virus mematikan tersebut.

WowKeren - Seorang dokter di Amerika Serikat (AS) terpaksa tinggal di rumah pohon yang ia bangun untuk anak-anaknya sementara waktu. Hal ini dilakukan semata-mata untuk melindungi keluarganya dari virus corona yang bisa saja menular melalui dirinya.

Dilansir dari The Associated Press (AP), Selasa (21/4), Jason Barnes adalah dokter yang bekerja di ruang gawat darurat di negara bagian Texas kawasan selatan. Ia merupakan satu dari banyak petugas kesehatan di AS yang terpaksa pergi meninggalkan rumah untuk melindungi keluarganya dari virus corona yang mematikan.

Virus corona diketahui memiliki gejala ringan bagi kebanyakan orang. Namun, untuk anak-anak, lansia dan orang-orang dengan riwayat penyakit tertentu justru berbahaya karena bisa menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, dokter berusia 39 tahun yang bekerja di Christus Spohn Hospital Beeville dan Christus Spohn Hospital South di Corpus Christi itu, lebih memilih tinggal di rumah pohon. Diketahui ia sudah tinggal di rumah pohon anaknya itu selama tiga minggu.


Jika membutuhkan sesuatu, biasanya ia kan berteriak kepada anak-anaknya. Atau kadang ia berjalan ke pintu belakang rumah mereka untuk menyampaikan permintaannya.

"Mereka dari jarak jauh berteriak. Tapi aku bisa menelepon atau naik ke kaca jendela," terangnya. "Mereka tahu untuk tidak membuka pintu dan tahu risikonya."

Aksi isolasi diri yang dilakukan sang ayah ini tentunya membuat kedua putranya yang berusia 6 dan 9 tahun, harus kehilangan tempat bermain favorit mereka. "Mereka menyukai benda itu (rumah pohon), tetapi mereka mengerti, jadi mereka tidak kehilangan rumah pohon," ungkapnya. "Pernah suatu hari, mereka memberitahu saya bahwa mereka merindukan ayahnya."

Sementara itu, menurut data Johns Hopkins University pada Senin (20/4) waktu setempat, tercatat sebanyak 1.997 kematian tercatat dalam sehari. Sehingga angka kematian tertinggi karena corona di dunia masih dipegang oleh Negara Paman Sam tersebut.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru