DPRD Sampai 'Sultan' di DKI Ikut Terima Bansos Corona, Anies Baswedan Beri Klarifikasi
Nasional

Masyarakat sipil dengan tingkat ekonomi baik hingga anggota DPRD masuk daftar penerima bansos Corona. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun memberikan klarifikasinya.

WowKeren - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperpanjang masa berlaku pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga 2 pekan ke depan. Berbagai evaluasi pun dilakukan atas pelaksanaan PSBB kemarin, termasuk perkara penyaluran bantuan sosial bagi warga terdampak.

Saat itulah terungkap beberapa golongan warga yang dinilai tak berhak menerima namun tercantum dalam daftar. Seperti DPRD DKI Jakarta, PNS, TNI, Polri, hingga masyarakat sipil dengan rumah bertingkat tiga!

"Jadi RT-nya mengunjungi warganya dan melihat rumahnya cukup besar, lantai 3, dan dia sadar sendiri untuk diberikan kepada warga yang membutuhkan," jelas Ketua RW 012 Sunter Jaya, Kurniawan; tempat 10 warga "sultan" yang masuk daftar penerima bansos Corona tinggal. "Memang kesadaran sendiri (untuk mengembalikan bansosnya). Boleh dibilang sebagian besar kesadaran sendiri."

Hal senada juga diungkap oleh Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Johnny Simanjuntak. Ia mengakui namanya masuk dalam daftar penerima bansos Corona, namun sudah diluruskan kepada aparat setempat.

"Iya betul (itu nama saya)," ujarnya mengakui, dikutip dari Kompas, Kamis (23/4). "Itu di RT saya, enggak ada lagi."


Johnny pun mengkritik habis-habisan data penerima bansos yang dikantongi Pemprov DKI. Ia menilai Pemprov DKI sudah bertindak lalai dan tampaknya tak berkoordinasi dengan aparat setempat.

"Di sinilah kelihatan sekali bahwa tidak melibatkan RT dan RW. Main comot saja, itu kelihatan," katanya. "Karena RT dan RW saya kan kenal nama saya."

Situasi ini nyatanya sudah sampai ke telinga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia lantas memberikan klarifikasinya soal karut-marut data tersebut pada Rabu (22/4) kemarin.

"Tentu saja tidak mungkin sempurna. Yang mungkin dari 1,2 juta (penerima bansos), Anda bisa sebutkan nama (penerima tak layak), pastilah," bebernya. "Di negeri ini, siapa yang (punya data) super akurat?"

Kendati demikian Anies memastikan data penerima bansos Corona akan terus dikoreksi. Ia memang membenarkan Pemprov bekerja dengan data yang sudah ada namun perlahan-lahan dibenahi sembari menyalurkan bansos.

"Daripada dibalik? Cek dulu ke lapangan, semua kumpulkan (baru disalurkan)," pungkasnya. "Lalu yang terjadi adalah masyarakat yang membutuhkan bantuan tak kunjung mendapatkan bantuan."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru