Anak-anak Dengan Gejala Corona Ringan Bisa Sembuh Dalam 2 Minggu, Ini Faktanya
Dunia

Menurut hasil studi yang dilakukan oleh peneliti Italia menyebutkan pasien COVID-19 anak-anak dengan gejala ringan bisa sembuh dalam waktu 2 minggu. Apakah benar begitu?

WowKeren - Virus corona menjadi momok yang mengerikan bagi semua orang. Pasalnya, virus yang telah menginfeksi lebih dari 2 juta orang tersebut tak memandang usia, jenis kelamin dan lain sebagainya.

Tak sedikit anak-anak yang bahkan ikut terinfeksi virus COVID-19. Namun, baru-baru ini dikabarkan jika pasien anak-anak yang terinfeksi corona dengan gejala ringan maka akan sembuh dalam 2 minggu.

Dilansir dari Fox News, studi terkait anak-anak penderita gejala ringan corona yang sembuh dalam 2 minggu tersebut dilakukan oleh para peneliti di Italia. Studi tersebut diterbitkan pada Rabu (22/4) lalu di JAMA Pediatrics meninjau 18 studi yang diterbitkan antara awal Desember 2019 hingga 3 Maret 2020.

Secara keseluruhan, para peneliti melihat data dari 1.065 pasien anak yang sebagian besar dari Tiongkok dimana semuanya berusia di bawah 19 tahun. Pasien anak termuda adalah bayi berusia 13 bulan memiliki gejala corona parah dan bayi berusia 30 jam lain mengalami "gangguan pernapasan ringan" setelah tertular virus dari ibunya.


Sebagian besar pasien anak-anak ini mengalami demam, batuk kering dan kelelahan atau tidak menunjukkan gejala. Meski beberapa dari mereka telah dirawat di rumah sakit, namun mereka hanya membutuhkan perawatan suportif dan pulih dalam satu hingga dua minggu.

"Secara umum, pasien anak-anak dengan COVID-19 memiliki prognosis yang baik dan pulih dalam 1 hingga 2 minggu setelah timbulnya penyakit, dan kasus kematian anak-anak dari COVID-19 tidak dilaporkan dalam rentang usia 0 hingga 9 tahun,” para peneliti menulis.

Meski begitu, satu kematian telah dilaporkan dalam kelompok usia 10 hingga 19, mereka mencatat. Para peneliti pun mengakui keterbatasan mereka dalam penelitian ini.

Sebab data hanya mencatat "periode 3 bulan singkat" dan terutama hanya memasukkan pasien anak di Tiongkok. "Sebagai hasilnya, kami tidak dapat menilai kemungkinan perbedaan klinis, diagnostik dan terapeutik, dan membandingkan hasil pediatrik dengan data dari orang dewasa dengan infeksi SARS-CoV-2 (virus penyebab Covid-19), di antara keterbatasan lainnya," catat para ilmuwan.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait