Tsania Marwa telah melayangkan gugatan soal harta gana-gini terhadap mantan suaminya, Atalarik Syah. Pihak Atalarik pun merasa bingung dengan sikap Marwa tersebut.
- Lailatul Maghfiroh
- Sabtu, 25 April 2020 - 17:07 WIB
WowKeren - Belum lama ini, Tsania Marwa diketahui sudah melayangkan gugatan harta gana-gini terhadap Atalarik Syah di Pengadilan Agama Cibinong, Jawa Barat, sejak 3 April 2020 lalu. Kini manajer Atalarik, Reta memberikan respon terkait gugatan Marwa tersebut.
"Setiap warga negara berhak mengajukan gugatan, termasuk Marwa, berhak mengajukan gugatan harta gana-gini. Tapi, dia punya bukti-bukti enggak?" ungkap Reta ketika dihubungi awak media, Sabtu (25/4). Reta menerangkan bahwa Atalarik mencoba untuk menghargai keputusan mantan istrinya tersebut lantaran mengajukan gugatan itu merupakan hak Marwa.
Namun di sisi lain, Atalarik juga akan berusaha mempertahankan haknya. "Pada dasarnya, Atalarik menghargai langkah-langkah hukum yang diambil oleh Marwa, sepanjang nanti bisa dibuktikan bahwa yang dituntut merupakan harta gana-gini. Tapi, hak Atalarik juga mempertahankan haknya," papar Reta.
Meski begitu, Reta dan Atalarik rupanya bingung dengan sikap Marwa. Pasalnya sebelumnya Marwa sempat mengatakan bahwa ia enggan membawa masalah soal harta gana gini ini ke meja hijau.
"Mereka minta saya berbicara sama Atalarik agar kita aja yang melakukan mediasi, tidak usah sampai ke pengadilan," tutur Reta. "Dan saya bilang, saya akan bicarakan dulu ke Atalarik. Eh, tiba-tiba mereka sudah memasukan gugatan."
Reta pun menyayangkan sikap Marwa yang terkesan membesar-besarkan masalah ini hingga diliput oleh media. Pasalnya kedua belah pihak sempat membahas hal ini agar masalah tidak semakin membesar hingga menjadi konsumsi publik.
"Pada saat pertemuan, mereka juga yang bilang enggak usah pakai media, mereka bukan lawyer yang ingin tampil kok. Sekarang, malah mereka yang mengundang media untuk konferensi pers di Duren Sawit," terang Reta. "Pada dasarnya, Atalarik ingin masalah ini diselesaikan secara baik dan pada dasarnya, Atalarik hanya ingin mempertahankan haknya."
(wk/lail)
