Terjadi Lagi, Keluarga Pasien Meninggal COVID-19 Tak Jujur Bikin IGD RS di Kaltim Tutup Sementara
Getty Images
Nasional

IGD RSUD Bontang dan RS Yabis Kalimantan Timur terpaksa tutup sementara lantaran petugas medisnya dikarantina pasca menangani pasien COVID-19 yang tak jujur.

WowKeren - Seorang bocah berusia 8 tahun di Bontang, Kalimantan Timur dilaporkan meninggal dunia dalam status konfirmasi positif Corona berdasarkan rapid test. Kini ia sudah dikonfirmasi positif COVID-19 pasca hasil swab test-nya keluar.

"Pasien meninggal sebelum melewati pemeriksaan swab. Riwayat orang tua bepergian ke daerah endemi Jakarta sehingga yang bersangkutan di tes rapid dan hasilnya positif," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Bontang, drg Toetoek Pribadi Ekowati, Jumat (24/4).

Namun riwayat perjalanan ini rupanya sempat disembunyikan kepada petugas medis. Alhasil belakangan 2 rumah sakit, yakni RS Yabis dan RSUD Bontang terpaksa menghentikan sementara operasional IGD-nya.

Saat ini sebagian petugas kesehatan yang sempat kontak dengan sang pasien sedang dikarantina. Tak dikarantina di rumah sakit, para dokter dan perawat itu menjalani isolasi mandiri di sebuah hotel.

"Dokter dan perawat atau petugas yang terlibat diisolasi," terang Toetoek, Sabtu (25/4). "Di rumah sakit sudah tidak bisa menampung, sehingga mereka dicarikan hotel, ini kami masih rapat."


Saat ini, lanjut Toetoek, sedang dilakukan proses rapid test pada tenaga medis, dokter dan sejumlah orang yang pernah berada di lokasi itu. Namun, untuk jumlahnya belum bisa dipastikan karena masih proses.

Untuk pasien yang meninggal sendiri memang dilaporkan rutin menjalani perawatan di Klinik Medis RSUD Taman Husada Bontang. Sebab sang pasien juga memiliki penyakit bawaan seperti epilepsi, sindrom nekrotik, anemia, serta merupakan anak berkebutuhan khusus.

Anak berusia 8 tahun itu mulai masuk rumah sakit sejak 11 April 2020 lalu dan memburuk pada 23 April. Pada 28 April sang pasien dinyatakan meninggal dunia dengan status konfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil rapid test.

Mengantisipasi yang tidak diinginkan, proses pemakaman pun dilakukan sesuai protokol kesehatan. Petugas pemakaman menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan anak tersebut dimakamkan dengan peti.

"Hasil swab belum namun pasien sudah dimakamkan sesuai protokol kesehatan, karena hasil rapid-nya positif," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak. "Jadi kita antisipasi."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru