Sembuh Dari Corona, PM Inggris Kembali Betugas di Downing Street
Getty Images/Daniel Leal-Olivas
Dunia

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali bertugas pada Senin (27/4) di Downing Street. Ia kembali bertugas setelah dinyatakan pulih dari virus corona dan keluar dari rumah sakit pada Minggu (12/4) lalu.

WowKeren - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan kembali bekerja di Downing Street pada Senin (27/4) setelah dinyatakan sembuh dari virus corona. Seperti yang telah diketahui, Johnson sempat dirawat di Rumah Sakit St Thomas London setelah menunjukkan gejala infeksi virus corona pada 5 April lalu.

Ia dirawat dalam unit perawatan intensif selama tiga hari dan baru keluar dari rumah sakit pada 12 April. Setelah itu, ia menghabiskan dua pekan di Kota Chequers selama masa pemulihan

Sumber dari Daily Mail mengatakan bahwa Johnson kemungkinan akan bekerja paruh waktu untuk sementara. "Perlu waktu sebelum ia bisa bekerja 14 jam sehari lagi," ujar sumber Daily Mail itu pada Minggu (26/4).


Pada hari Minggunya, Menteri Luar Negeri Dominic Raab yang menggantikan posisi Johnson selama absen, mengatakan pada Sky News bahwa Perdana Menteri Inggris itu "siap (kembali) pergi bekerja". "Dia mengambil waktu dan mengambil saran dokter untuk membangun kembali kekuatannya," ujar Dominic Raab. "Aku sudah berbicara dengannya setiap hari selama seminggu ini, kami memastikan jika dia mengikuti semua yang terjadi selama ini."

Kembalinya Johnson ini membuatnya harus menghadapi tuntutan soal strategi Inggris dalam mengakhiri karantina wilayah yang dilakukan demi menekan penyebaran wabah virus corona. Sebab, kebijakan itu telah menghantam perekonomian Inggris. Bahkan, pada Kamis (23/4) lalu, The Bank of England mengingatkan Inggris tengah menghadapi resesi terburuk selama beberapa abad terakhir.

Tak hanya itu, ia juga harus menghadapi sejumlah kritik terkait penanganan wabah itu di negaranya. Mulai dari angka kematian yang terus menanjak hingga kurangnya Alat Perlindungan Diri (APD) dan minimnya pengetesan, khususnya untuk garda terdepan petugas kesehatan dan pekerja sosial. "Pemerintah belum selincah yang seharusnya," ujar Ketua Dewan Asosiasi Medis Inggris Chaand Nagpaul dilansir dari Sky News.

Perlu diketahui, Inggris telah menerapkan kebijakan lockdown mulai 23 Maret yang kemudian diperpanjang pada 16 April dan akan dievaluasi pada 7 Mei mendatang. Sejauh ini, Inggris masih menolak untuk berspekulasi kapan kebijakan itu akan berakhir mengingat sejumlah ahli tak yakin Inggris telah melalui puncak wabah itu.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru