Ada Penjagaan Berlapis Hingga Tower Pantau, Polisi Bakar Kampung Narkoba 'Kolombia' di Palangkaraya
Nasional

Pada mulanya, Polresta Palangka Raya menerjunkan 15 personel ke kampung narkoba tersebut. Namun, mereka justru dikepung oleh para penghuni di sana yang membawa sajam.

WowKeren - Sebuah wilayah di daerah Puntun, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut yang menjadi kampung narkoba berhasil digerebek oleh Polresta Palangka Raya pada Kamis (23/4). Kampung narkoba ini bahkan sudah memiliki pos penjagaan yang berlapis serta tower pemantau.

Tak heran jika kampung narkoba ini disebut-sebut mirip bandar narkoba yang ada di Kolombia. Kapolresta Palangka Raya, Kombes Dwi Tunggal Jaladri menyebut jika polisi yang hendak menggerebek tidak bisa datang dalam jumlah sedikit.

"Memang kampung di sini seperti di Kolombia, yang ada pakai pos pantau, pakai tower, pakai pos 1, pos 2, pos 3," kata Dwi, Minggu (26/4). "Dan tiap polisi masuk ke sana kalau cuma 10 orang pasti dikeroyok sama bandar di sana."

Dwi menjelaskan jika pada mulanya, Polresta Palangka Raya menerjunkan 15 personel ke lokasi tersebut. Namun, mereka justru dikepung oleh para penghuni di sana.

Puluhan orang yang mengepung personel polisi tersebut membawa senjata tajam. Menindaklanjuti hal ini, Polresta Palangka Raya lalu berkoordinasi dengan Brimob dan Sabhara Polda Kalteng serta berhasil menangkap sejumlah orang.


"Saat 15 anggota kami melakukan penggerebekan dan berhasil mengamankan 16 paket sabu dan juga uang Rp 16 juta dari TKP," jelas Dwi. "Sekembalinya, anggota kami dikepung oleh penghuni kampung tersebut sebanyak 50 orang menggunakan parang."

Sementara itu, polisi berhasil mengamankan 5 orang pelaku. Lima orang pelaku tersebut sudah ditangkap berkali-kali sebelumnya.

"Sementara yang kita amankan ada 5 orang yang menghalangi. Dan pelaku ini sudah 5 kali ditangkap hingga kali ini, namun tanpa barang bukti padanya," ungkap Dwi. "Jadi memang tugasnya hanya memata-matai apabila ada orang dicurigai."

Namun sayangnya, para bandar melarikan diri saat polisi melakukan penggerebekan. Polisi pun membakar kampung tersebut yang memiliki akses melarikan diri lewat hutan atau sungai.

"(Dibakar) karena beberapa kali kita lakukan penggerebekan," paparnya. "Mereka selalu berpindah dan mereka membuat tempat tersebut untuk melakukan transaksi dan untuk menyabu di tempat tersebut."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait