Nekat Mudik, Seluruh Penumpang Travel Jakarta ke Cilacap Positif COVID-19 Hasil Rapid Test
Nasional

Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengungkap sebanyak 8 penumpang travel mudik dari Jakarta positif COVID-19 usai diperiksa dengan rapid test.

WowKeren - Pemerintah sudah menegaskan larangan mudik bagi setiap perantau, khususnya yang dari daerah red zone COVID-19. Tentu saja termasuk diantaranya DKI Jakarta yang mendominasi kasus positif COVID-19 di Indonesia.

Namun ternyata tetap ada masyarakat yang nekat melanggar larangan tersebut. Tercatat sebuah travel mudik berisikan 8 penumpang dari Jakarta menuju Cilacap, Jawa Tengah tetap berangkat, dan belakangan dilaporkan seluruhnya positif terinfeksi.

Informasi ini dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap. Menurut Dinkes, 8 penumpang itu sudah menjalani rapid test dan dinyatakan positif terinfeksi Corona dengan kondisi tanpa gejala alias OTG.

"Hasil rapid test delapan penumpang yang baru mudik dari Jakarta dengan menggunakan travel positif COVID-19," ujar Kepala Dinkes Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi, dilansir dari Pikiran Rakyat, Selasa (28/4).

Kasus ini sendiri terungkap pasca saudara salah satu penumpang meninggal dengan gejala COVID-19. Sang adik yang merupakan penumpang travel pun diperiksa dengan rapid test dan belakangan dinyatakan positif.


"Dia mengaku saat pulang dengan travel bersama dengan tujuh orang temannya," kata Pramesti. "Hasil penelusuran dan rapid test ke tujuh orang penumpang travel reaktif (positif)."

Tentu seluruh penumpang itu tidak serta-merta positif COVID-19. Sesuai prosedur, usai dinyatakan positif dengan rapid test, mereka harus menjalani pemeriksaan dengan metode usap tenggorokan dan PCR.

Di sisi lain larangan melaksanakan mudik di tengah pandemi virus Corona sudah ditegaskan pemerintah. Namun nyatanya masih ada beberapa pihak yang nekat mudik, bahkan sampai rela bersembunyi di bagasi bus.

Menurut keterangan warganet yang memviralkan kejadian ini, bus awalnya hendak bertolak ke Yogyakarta. Namun ada informasi terkait penyekatan dan pemeriksaan kendaraan di antara sesama sopir bus.

Sopir dan kondektur pun kemudian menawarkan agar mereka putar balik, bahkan menjanjikan seluruh ongkos dikembalikan. Namun para penumpang menolak dengan dalih tak lagi bisa bekerja di Ibu Kota.

Kru bus lantas menawarkan agar para penumpang sementara bersembunyi di bagasi bus sampai penyekatan berakhir. Opsi inilah yang kemudian dipilih penumpang setelah kru melepaskan karet-karet pelapis di bagasi agar sirkulasi udara tetap lancar.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait