Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkap jika masalah ini telah didiskusikan dengan asosiasi dunia usaha pasalnya berkaitan dengan jam kerja.
- Zodiak Yanuarita
- Rabu, 29 April 2020 - 10:52 WIB
WowKeren - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya di hari pertama, Selasa (28/4) cukup menuai sorotan. Hal itu lantaran terjadinya penumpukan ratusan ribu kendaraan di Bundaran Cito dan Waru.
Hal ini kemudian menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Adapun penumpukan terjadi lantaran petugas harus memeriksa satu per satu pengendara yang lewat. Alhasil, antrean pun mengular hingga memadati area check point.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkap jika masalah ini telah didiskusikan dengan asosiasi dunia usaha. Pasalnya, aktivitas pengendara tersebut berkaitan dengan pekerjaan mereka.
"Kami juga melihat penumpukan ini adalah bagian dari arus lalu lintas yang menuju tempat kerja," kata Emil di Gedung Grahadi Surabaya, Selasa (28/4). "Maka kami sedang mencari solusinya bersama asosiasi dunia usaha."
PSBB pada dasarnya dilakukan untuk melindungi masyarakat dengan melakukan sejumlah pembatasan. Namun bukan berarti melarang masyarakat untuk bekerja. Oleh sebab itu salah satu solusi yang sedang dikaji oleh Pemprov saat ini adalah terkait pembagian kerja jam industri. Saat ini, solusi tersebut masih dibahas.
"Salah satu solusi yang sedang kami bahas adalah pembagian jam kerja industri supaya penumpukan kendaraan seperti yang terjadi tadi pagi tidak terjadi lagi," lanjut Emil. "Masih kami diskusikan."
Pada dasarnya, walaupun di luar penerapan PSBB, kondisi pintu masuk tetap terjadi penumpukan kendaraan. "Check point memang akan menimbulkan penumpukan yang terkonsentrasi. Tapi kalau itu tidak ada, justru akan terjadi konsentrasi massa yang kontradiktif dengan apa yang ingin dicapai PSBB," ujar mantan Bupati Trenggalek tersebut.
Sementara itu, Sekdaprov Jatim yang juga Ketua Sub Gugus Tugas Pelaksana PSBB Heru Tjahjono menyebut jika pertemuan yang melibatkan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan para pengusaha di SIER sudah dilakukan. "Sesegera mungkin akan kita terima jadwalnya agar para pekerja ini tidak menumpuk di salah satu jam saja," kata dia.
(wk/zodi)
