Dihantam Corona di Bulan Ramadhan, Bagaimana Nasib Bisnis Makanan-Minuman?
Nasional

Sektor bisnis makanan dan minuman di Indonesia saat ini tengah mengalami penurunan sekitar 40% akibat wabah COVID-19. Penyebab penurunan ini termasuk bulan Ramadhan dan PSBB di sejumlah daerah.

WowKeren - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyatakan penjualan produksi makanan minuman diprediksi menurut sekitar 40% akibat wabah COVID-19. Penurunan itu juga sudah memperhitungkan tidak adanya kegiatan-kegiatan di bulan ramadhan seperti buka bersama (bukber) puasa karena kebijakan pembatasan sosial skala besar (PSBB).

Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik dan Hubungan Antar Lembaga Gapmmi Rachmat Hidayat mengatakan prediksi penurunan penjualan ini berdasarkan survei internal Gapmmi kepada seluruh anggotanya. "Dari survei Gapmmi kepada anggota, mayoritas responden memandang bahwa memang akan ada penurunan penjualan akibat COVID-19 ini," kata Rachmat, Selasa (28/4).

Lebih lanjut, Rachmat menyebut awalnya penjualan produksi makanan dan minuman ditargetkan tumbuh 9-10% hingga akhir 2020. Dengan fenomena COVID-19, justru penjualan diprediksi menurun tajam. "Dari hasil survei tersebut, ada yang memperkirakan turun sampai 40%," jelasnya.


Meski penjualan akan turun, Rachmat mengatakan Gapmmi akan tetap mempertahankan produksi sesuai kebutuhan konsumen dan membantu pemerintah menjaga stabilitas harga. "Kita tetap fokus berproduksi dan mendistribusikan produk ke konsumen untuk membantu pemerintah mencegah kelangkaan barang, dan menjaga kestabilan harga, serta memenuhi kebutuhan masyarakat," ungkapnya.

Ia juga mengatakan agar pelaku usaha sektor mamin harus tetap menjalankan operasi demi menjaga stabilitas harga dan menghindarkan tindakan panic buying seperti yang pernah terjadi di beberapa bulan terakhir. "Kalau Kita stop produksi, akan membuat kelangkaan barang, memicu panic buying maka membuat barang makin langka dan harga tak terkendali," jelasnya.

Sebelumnya, data penurunan penjualan produk makanan dan minuman tersebut didapatkan berdasarkan survei dari Gabungan Pengusaha Industri Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi).

"Survei kecil-kecilan yang kami lakukan terhadap anggota pada tanggal 2 April, sebelum rapat dengan beberapa kementerian kami hanya dalam waktu tidak sampai sehari itu ada yang menyatakan dari responden 71% menyatakan perkirakan sales akan turun 20-40%," kata dia dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi VI DPR RI secara virtual, Senin (27/4) lalu.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru