Kasus Anak Keracunan Di AS Melonjak Gara-Gara Disinfektan Semasa Pandemi Corona
Dunia

Pemakaian disinfektan meningkat secara signifikan selama adanya pandemi virus corona (COVID-19). Namun, hal itu justru memicu lonjakan kasus anak keracunan di AS.

WowKeren - Penggunaan disinfektan dalam beberapa bulan belakangan ini meningkat tajam akibat adanya pandemi virus corona (COVID-19). Masyarakat mengandalkan disinfektan untuk menjaga kebersihan seperti membersihkan rumah dan segala perabotannya agar terhindar dari infeksi virus corona.

Namun, pemakaian disinfektan yang berlebihan rupanya memiliki dampak buruk pada anak-anak. Pasalnya, penggunaan disinfektan yang tinggi juga diiringi dengan melonjaknya kasus keracunan tidak sengaja kepada anak-anak.

Fakta ini diungkap oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). Data dari CDS menunjukkan lebih dari 300 anak dirawat setiap hari karena keracunan disinfektan.

Hal itu juga diperparah dengan laporan rata-rata dua dari anak-anak tersebut meninggal dunia. Laporan ini didapat sejak 31 Maret silam hingga menjelang akhir April.

”Kami mengalami peningkatan lebih dari 100 persen dalam panggilan terkait dengan produk disinfektan,” kata Direktur Medis dari National Capital Poison Center, Kelly Johnson Arbor seperti dilansir dari New York Post pada Kamis (24/4). “Laporan ini didapat dari 31 Maret hingga minggu ini.”

Meningkatnya kasus keracunan pada anak ini terkait diperkirakan akibat produk-produk pembersih yang secara rutin digunakan orang tua untuk mencegah infeksi virus. Dalam studi CDC, penyebab keracunan tertinggi adalah karena seseorang menelan zat berbahaya, lalu diikuti karena menghirup produk.


Anak-anak diketahui memang merupakan orang yang berisiko paling tinggi keracunan disinfektan karena rentan terhadap bahan kimia. Kelompok yang paling rentan adalah anak-anak berusia lima tahun ke bawah.

Dari Januari hingga Maret, sebanyak 35,7 persen balita dilaporkan keracunan produk pembersih dan 46,9 persen terkait paparan disinfektan. Sedangkan sebanyak 8,9 persen remaja usia 6 hingga 19 tahun keracunan produk pembersih dan 13,6 persen akibat disinfektan.

Studi CDC juga melaporkan keracunan disinfektan dan produk pembersih telah mengalami kenaikan tajam dari tahun sebelumnya. Tercatat pada Januari hingga Maret, kasus keracunan disinfektan naik 20,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Oleh sebab itu, orangtua diimbau untuk selalu memperhatikan letak produk disinfektan di rumah dengan serius. Produk pembersih hingga disinfektan dianjurkan untuk dijauhkan dari jangkauan anak-anak dengan menaruh ke tempat yang lebih tinggi atau mengunci dalam lemari.

Selain itu, orangtua juga harus memastikan tidak menggunakan disinfektan saat anak-anak berkeliaran. Ventilasi di dalam rumah juga harus diperhatikan agar zat kimia tidak terperangkap. Pasalnya, anak-anak yang menghirup disinfektan dapat mengalami iritasi pernapasan.

Orangtua juga harus memahami gejala-gejala keracunan pada anak seperti gatal-gatal, iritasi, sakit perut, mual, dan muntah. Hal ini bertujuan jika anak menunjukkan gejala keracunan, maka orangtua dapat langsung membawa ke dokter untuk mendapatkan pertolongan pertama agar tidak berakibat fatal.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait