Heboh Fenomena Dukhan di Tengah Ramadan Pertanda Kiamat, MUI Buka Suara
SerbaSerbi

Adapun fenomena dukhan tersebut dikaitkan dengan fenomena alam asteroid yang akan mendekati bumi seperti yang disebutkan oleh Pusat Sains Antariksa LAPAN.

WowKeren - Jagad media sosial kembali dihebohkan dengan kabar terkait fenomena dukhan. Fenomena ini disebut-sebut sebagai salah satu tanda akhir kiamat. Kabar itu menyebutkan jika dukhan atau kabut tebal akan terjadi pada pertengahan Ramadan, tepatnya tanggal 15 atau Kamis 7 Mei.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan fenomena dukhan sejatinya memang menjadi salah satu pertanda kiamat. Kendati demikian, kapan akan terjadinya kiamat tidak ada satu makhluk pun di jagad raya yang mengetahuinya kecuali Allah Subhanahu wa Ta'alla.

"Yang menjadi pertanyaan apakah kabut yang viral di medsos itu adalah dukhan yang dimaksud?" kata Anwar dilansir Okezone, Kamis (7/5). "Tidak ada satu orang pun menurut saya yang bisa memastikannya, karena yang tahu tentang kapan kiamat itu akan tiba hanya Tuhan saja yang tahu."

Tidak ada manusia di muka bumi ini yang mengetahui rahasia tersebut. Nabi Muhammad saja yang sejatinya merupakan rasul Allah pun tidak mengetahui kapan pastinya akan terjadi kiamat. "Nabi Muhammad saja yang sudah jelas-jelas dicintai dan disayangi oleh Allah SWT tidak tahu, dan tidak dikasih tahu oleh Allah, apalagi kita," tegas Anwar.


Adapun dukhan dikaitkan dengan fenomena alam asteroid yang akan mendekati bumi. Seperti disebutkan oleh Pusat Sains Antariksa LAPAN, Asteroid 2016 HP6 akan mendekati Bumi pada Kamis 7 Mei pukul 21:48 waktu universal. Jika dikonversi dalam waktu Indonesia maka waktu itu sama dengan Sabtu, 8 Mei pukul 4.48.

Meski demikian, LAPAN memastikan jika asteroid ini tidak membahayakan bumi. Sebab jarak lintasnya boleh dibilang masih cukup jauh.

Tak sedikit orang yang berspekulasi jika kehadiran asteroid akan memicu gempa bumi dahsyat. Bahkan tabrakan akan membuat bumi berakhir. Terlepas dari itu, Anwar mengingatkan agar manusia mempersiapkan diri menghadapi kiamat kecil yakni kematian masing-masing. Sedangkan kiamat besar biarkan menjadi urusan Tuhan Yang Maha Esa.

"Jadi dalam hal ini sikap kita yang bagus adalah mari kita urusi apa yang menjadi tugas dan urusan kita," tuturnya. "Dan jangan kita urusi apa yang menjadi urusan Allah."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait