Mayoritas Kasus Baru COVID-19 di New York Ternyata Berasal dari Warga yang Tinggal di Rumah
Dunia

Gubernur New York, Andrew Cuomo, menyebutkan bahwa hasil penelitian menunjukkan, sebanyak 66 persen kasus baru COVID-19 berasal dari warga yang tinggal di rumah dan tidak banyak beraktivitas di luar.

WowKeren - Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengaku terkejut karena mayoritas kasus baru virus corona (COVID-19) yang dirawat di rumah sakit berasal dari warga yang tinggal di rumah. Cuomo menerangkan, temuan itu terjadi setelah pihaknya mengambil data awal data dari 100 rumah sakit, dan melibatkan seribu pasien.

Hasil penelitian itu menunjukkan, sebanyak 66 persen kasus baru COVID-19 berasal dari warga yang tinggal di rumah dan tidak banyak beraktivitas di luar. Dilansir dari CNBC, pasien terbanyak kedua kasus baru virus corona yang mendapat perawatan adalah warga lanjut usia dari panti jompo dengan kisaran 18 persen.

Dalam konferensi pers, Andrew Cuomo menerangkan selain dua terbesar, kurang dari satu persen datang dari penjara, kemudian dua persen dari gelandangan. Lalu dua persen lagi dari kelompok masyarakat lain. "Tapi 66 persen berasal dari mereka yang di rumah saja. Jelas ini membuat kami syok," tutur Cuomo.

Gubernur New York dari Partai Demokrat itu mengatakan, awalnya dia mengira para pasien baru itu terinfeksi ketika menaiki transportasi umum. Namun rupanya, pasien-pasien tersebut benar-benar berada di rumah, bahkan tidak bekerja atau bepergian dengan mobil pribadi.


"Namun, tidak. Karena faktanya, mereka benar-benar berada di rumah," ujar Cuomo keheranan ketika memberikan pernyataannya. Dia melanjutkan, hampir 84 persen pasien yang dirawat di rumah sakit tidak bekerja menggunakan mobil pribadi, transportasi publik atau berjalan.

Dia menjelaskan bahwa sebagian besar dari kasus tersebut statusnya pengangguran atau mereka yang sudah pensiun. Keseluruhan, 73 persen di antaranya berumur 51 tahun ke atas. Andrew Cuomo juga menuturkan, berbekal data itu dia memaparkan para penderita dari sekitar New York City bukanlah pelancong atau tengah bekerja.

"(Data) ini sudah cukup memberi gambaran bagaimana Anda melindungi diri. Pemerintah sudah berbuat yang terbaik, masyarakat juga. Kini, tinggal giliran Anda," lanjutnya.

New York sendiri diketahui menjadi episentrum alias pusat penyebaran COVID-19 di Amerika Serikat. Dari 1,2 juta kasus yang dikonfirmasi di AS, New York mencatatkan kasus hingga 337,421 pasien. Dari jumlah tersebut, 26,365 dinyatakan meninggal, dengan pasien sembuh menginjak angka 255,509.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait