Lacak Rute Asal Transmisi COVID-19, Indonesia Setor 13 Genom Virus ke Lembaga Global GISAID
Nasional

Ketiga data hasil urutan genom virus di Indonesia berbeda dari yang telah diidentifikasi secara global. Perbedaan ini bisa terjadi lantaran virus telah mengalami mutasi.

WowKeren - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengatakan jika Indonesia telah mengirimkan 13 hasil urutan genom atau whole genom sequencing virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 ke GISAID. GISAID merupakan sebuah institusi yang dibuat oleh Pemerintah Jerman dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Internasional.

Institusi ini bertujuan untuk mempelajari data genetika virus. Sementara itu, dari 13 genom yang disetorkan, 7 WGS berasal dari Eijkman dan 6 lainnya merupakan hasil WGS dari Universitas Airlangga. "Sudah dilaporkan ke GISAID awalnya tiga (whole genom sequencing) terus kami sudah submit lagi jadinya ada tujuh dari Eijkman," kata Kepala Lembaga Eijkman Amin Soebandrio dilansir Antara, Senin (11/5).

Tiga dari 7 hasil WGS dari Eijkman telah diidentifikasi di GISAID. Hasilnya, ketiganya tidak termasuk dalam ketiga tipe yang sudah dikelompokkan secara global yakni tipe S, G, dan V.


Ini artinya, ketiga data hasil urutan genom virus di Indonesia berbeda dari yang telah diidentifikasi secara global. Adapun perbedaan ini bisa terjadi lantaran virus telah mengalami mutasi. Virus perlu melakukan proses mutasi sebagai bagian dari siklus hidupnya agar bisa terus beradaptasi dengan lingkungan.

"Yang baru dianalisis tiga pertama itu yang tidak termasuk dalam kelompok yang sudah ada," tutur Amin. Sedangkan hasil urutan WGS lainnya masih belum diidentifikasi sehingga masih belum tahu termasuk ke dalam kategori tipe yang mana.

Sementara itu, pengurutan genom virus diperlukan untuk mengetahui asal muasal virus corona yang merebak di Indonesia. Hal ini diperlukan sebagai bekal untuk pembuatan vaksin yang sesuai dengan karakteristik virus yang berkembang di Indonesia.

"Gunanya kita melakukan whole genom sequencing selain sebagai bagian dari riset untuk nantinya menemukan vaksin" kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro masih dilansir Antara. "Yang paling penting bisa melacak rute transmisi dari virus di Indonesia, jadi artinya kita ingin tahu virus di Indonesia itu dapat dari mana."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait