Heboh Klaster Corona Indogrosir Sleman, 500 Konsumen Bondong-Bondong Jalani Rapid Test
Nasional

Heboh klaster penyebaran virus corona di Indogrosir Sleman, ratusan konsumen yang berbelanja di tempat tersebut langsung berbondong-bondong jalani rapid test.

WowKeren - Pusat perbelanjaan Indogrosir di Kabupaten Sleman telah menjadi klaster penyebaran virus corona (COVID-19) baru di Yogyakarta. Tercatat ada 13 pekerja di Indogrosir yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Kini, ratusan orang yang sempat berbelanja di Indogrosir langsung berbondong-bondong menjalani rapid test. Sebanyak 500 orang yang sering berkunjung ke perbelanjaan ini menjalani rapid test massal yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman di GOR Pangukan, Sleman pada Selasa (12/5).

Diketahui konsumen yang menjalani rapid test ini telah berkunjung ke Indogrosir pada 19 April hingga 4 Mei. Warga terlihat berbondong-bondong sejak pagi hari dan juga menerapkan physical distancing saat mengantre untuk rapid test.

”Sekarang dilakukan hari pertama sebanyak 500 orang,” kata Bupati Sleman, Sri Purnomo seperti dilansir dari Kumparan, Selasa (12/5). “Ini harapannya nanti 5 jam 6 jam sudah selesai ini untuk kami ya tracing.”

Konsumen yang menjalani rapid test ini disebut telah mendaftar secara online dan memenuhi persyaratan. Bahkan, sudah ada sekitar 1.442 orang yang mendaftar untuk menjalani rapid test setelah berkunjung ke Indogrosir. Rencananya, pelaksanaan rapid test ini akan digelar tiga hari berturut-turut.


Bupati Sri Purnomo mengungkap jika rapid test bertujuan agar bisa memutus rantai penyebaran virus corona dengan efektif. Hasil rapid test pada 500 konsumen ini akan keluar pada Selasa (12/5) sore hari.

Nantinya jika ada konsumen Indogrosir yang dinyatakan reaktif di hasil rapid test, maka akan segera dijemput oleh petugas kesehatan. Pemkab Sleman akan mengisolasi mereka dan telah menyiapkan sekitar 150 kamar.

”Nanti dari tim Gugus Tugas COVID-19 tingkat kabupaten akan jemput bola ke alamat masing-masing,” terang Sri Purnono. “Untuk nanti langsung dibawa asrama haji kalau hasilnya reaktif.”

Setelah diisolasi, warga yang hasilnya reaktif juga akan menjalani swab test PCR untuk memastikan diagnosis COVID-19. Isolasi mandiri di Asrama Haji DIY ini akan dipantau langsung oleh Dinas Kesehatan Yogyakarta.

”Kalau positif didorong ke rumah sakit. Kalau negatif tetap didorong isolasi mandiri di asrama selama 14 hari,” kata Sri Purnono. “Ya 1.442 (warga ikut rapid test) itu kami estimasi.”

”Kalau sampai 10 persen (yang reaktif) tertampung di sana (asrama haji), kalau lebih dari itu kita sudah punya alternatif,” sambungnya. “Alternatif baru kita buka kalau yang pertama sudah terpenuhi jadi belum kami umumkan.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru