OTG Corona Didominasi Usai Produktif, Wacana Warga di Bawah 45 Tahun Boleh Beraktivitas Disorot
Nasional

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 memberikan kelonggaran bagi masyarakat di bawah usia 45 tahun untuk dapat kembali beraktivitas normal kendati tengah pandemi.

WowKeren - Baru-baru ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menyebut warga di bawah usia 45 tahun bisa kembali beraktivitas normal kendati wabah virus Corona masih melanda. Pemerintah berdalih hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya gelombang PHK besar-besaran, apalagi karena orang dengan rentang usia itu secara fisik jauh lebih sehat sehingga "kebal" Corona.

Namun wacana ini menjadi sorotan usai sejumlah pihak menyebut sebagian besar orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 justru berada di usia produktif. Informasi ini dibenarkan oleh Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi.

Joni menjelaskan, jika dirunut berdasarkan usia, dominasi OTG berada di usia 30-39 tahun. Mayoritas perempuan dengan jumlah 13,19 persen. Sedangkan, laki-laki 12,2 persen.

Kemudian, sebaran OTG terbanyak kedua berada di usia 20-29 tahun dan masih didominasi perempuan dengan 12,91 persen. Sementara laki-laki 10,21 persen.


"Hati-hati, orang-orang muda ini imunitasnya baik," kata Joni di Gedung Negara Grahadi, Kompleks Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Rabu (13/5). "Virusnya masuk tapi mampu dilawan (sehingga) tidak menimbulkan gejala."

Joni menjelaskan, orang dengan usia produktif cenderung memiliki banyak aktivitas di luar dibandingkan dengan usia lanjut. Sehingga, potensi penularan virus Corona lebih besar.

Sebab, sebagai informasi, kendati virus bisa dibunuh secara mandiri oleh tubuh, masih ada potensi mikroba pembawa penyakit itu ditularkan ke orang lain apabila protokol kesehatan tak diterapkan dengan benar. Yang menjadi permasalahan adalah apabila virus ini kemudian menular ke mereka yang secara fisik dan imunitas sudah melemah.

Di sisi lain, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo, menyebut kebijakan ini diambil juga karena mempertimbangkan tingkat kematian pasien positif COVID-19 di bawah usia 45 tahun begitu rendah. "Kelompok muda usia di bawah 45 tahun mereka adalah secara fisik sehat, punya mobilitas tinggi, dan rata-rata kalau toh terpapar belum tentu sakit," jelas Doni.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru