28 Warga Tambora Jakbar Jadi ODP Usai Imam Salat Tarawih Positif COVID-19
Nasional

Menurut Camat Tambora, Bambang Sutama, pihaknya kinitelah melarang warga beribadah di Musala Baitul Muslimin. Selain itu, salah satu musala yang berdekatan dengan Musala Baitul Muslimin ditutup.

WowKeren - Sebanyak 28 warga di Tambora, Jakarta Barat, yang mengikuti salat tarawih di Masjid Baitul Muslimin kini berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP). Pasalnya, imam salat tarawih tersebut dinyatakan positif terjangkit virus corona (COVID-19).

Menurut Camat Tambora, Bambang Sutama, imam salat tarawih yang positif COVID-19 tersebut juga merupakan Ketua RT dan tokoh masyarakat setempat. Menurut Bambang, pasien berinisial O tersebut memang kerap memimpin salat fardu dan salat tarawih di Musala Baitul Muslimin, bergantian dengan imam lainnya.

"Imam aslinya mah sebenarnya ada juga, cuma bergantian saja sama Pak RW (O) ini," terang Bambang pada Rabu (13/5). "Kadang-kadang sata tarawihnya (dipimpin) imam aslinya, terus (salat) witirnya gantian, mungkin salat isyanya dia (O), terus tarawihnya ganti (imam)."

Awalnya, putra O diketahui mengalami gejala demam, dan dinyatakan positif corona serta diisolasi di rumah sakit. Petugas puskesmas lantas melakukan tes swab kepada O dan istrinya sebagai antisipasi penyebaran virus.

Hasilnya, O dan istrinya dinyatakan positif corona. Petugas puskesmas dan kelurahan Jembatan Besi melakukan penjemputan untuk mengevakuasi O dan istrinya ke rumah sakit pada Sabtu (9/5) pekan lalu. Namun ia menolak dan masih memimpin salat tarawih berjamaah usai dinyatakan positif corona.


"Karena dirinya (merasa) sehat (tidak bergejala) dan akhirnya dia bilang, 'Saya ini gejala tifus,' jadi dia itu nggak yakin apa yang disampaikan oleh dokter," kata Bambang. "Pada saat dinyatakan positif kan itu, saat hari Jumat dan Sabtu aktivitas di musala, Kamis-nya juga sama dia salat tarawih di situ, kadang imamin. "Infonya ada yang pakai masker, ada yang tidak, ya tetap jaga jarak sih. Cuma kan enggak bisa menjamin, karena kan musalanya kan kecil."

Bambang lantas menjelaskan bahwa pasien positif COVID-19 tersebut telah dievakuasi ke RSUD Tarakan. Proses evakuasinya dilakukan pada Minggu (10/5) tersebut dibantu oleh TNI dan Polri.

"Minggu (10/5) pagi mereka mau dievakuasi ke RS Tarakan," ungkap Bambang. "Katanya mereka sebenarnya mau dievakuasi ke RS mana saja asalkan tidak ke RS Wisma Atlet."

Kini, Bambang mengaku pihaknya telah melarang warganya beribadah di Musala Baitul Muslimin. Selain itu, salah satu musala yang berdekatan dengan Musala Baitul Muslimin ditutup. "Dua-duanya saya minta dua musala itu minta tolong sementara tidak dipakai untuk salat Tarawih sementara," pungkas Bambang.

Sementara itu, puluhan warga Tambora yang berstatus ODP tersebut kini dilarang beraktivitas di luar rumah. Mereka juga diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari ke depan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait