Tiongkok Geram Dituding Curi Penelitian Vaksin Virus Corona dari AS
AP
Dunia

Tiongkok mengklaim kalau Beijing yang terdepan dalam pengembangan vaksin COVID-19. Oleh karena itu, seharusnya mereka yang takut jadi target pencurian informasi dari AS.

WowKeren - Tiongkok rupanya geram bukan main usai Badan Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) menuding bahwa negara mereka mencoba mencuri riset tentang pengembangan vaksin virus corona (COVID-19) dari AS.

Dalam konferesi pers seperti yang digelar pada Kamis (14/5) waktu setempat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian, langsung memberikan bantahan tegas. "Tiongkok menyuarakan ketidakpuasan yang amat sangat dalam dan menentang adanya penodaan ini," ujar Zhao kepada awak media di Beijing.

Bukan hanya itu, Zhao bahkan menuding AS yang pernah menggelar operasi pencurian siber di masa lalu. "Merujuk kepada masa lalu, justru AS lah yang sudah menggelar operasi pencurian siber terbesar yang terjadi di seluruh dunia," lanjutnya.

Zhao juga menekankan kalau negara mereka sudah mendapatkan hasil yang begitu signifikan dalam upaya mereka mencegah wabah virus corona. Dia mengklaim, justru Beijing yang terdepan dalam pengembangan vaksin COVID-19. Karena itu, seharusnya mereka yang takut jadi target Washington.


Lebih lanjut, Zhao menuturkan pemerintahannya sudah mencegah adanya peretasan siber, dan meminta agar negara lain mengutuk adanya upaya itu di tengah pandemi. Ia kemudian juga menanggapi kicauan Presiden AS Donald Trump di Twitter yang menyebut corona sebagai "Wabah dari Tiongkok" alias "Chinese Virus". Menurut Zhao, seharusnya Trump berhenti terus mendiskreditkan negaranya, dan fokus saja terhadap penanganan virus di negara mereka.

Di sisi lain, sebelumnya FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS memang berencana mengeluarkan peringatan terkait peretasan yang dilakukan Tiongkok di tengah upaya pengembangan vakin virus corona. Disebutkan bahwa Tiongkok mengerahkan peretas yang menyasar informasi dan kekayaan intelektual terkait perawatan dan pengujian virus corona.

Menurut Direktur Keamanan Infrastruktur dan Keamanan Siber, Christopher Krebs, fokus para peretas dan mata-mata Tiongkok tersebut adalah vaksin corona yang dikembangkan oleh AS. "Tiongkok punya sejarah panjang dalam berperilaku buruk dalam dunia maya sejauh yang didokumentasikan," kata Krebs dalam wawancara.

Oleh karena itu, dia mengaku tidak terkejut mereka akan mengincar organisasi penting yang terlibat dalam respons penanganan COVID-19. "Kami dan organisasi yang kami kelola akan mempertahankan kepentingan kami secara agresif," lanjut Krebs.

Peringatan dari FBI ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump menuding Tiongkok sudah sebuah informasi keliru tentang virus corona pada dunia. "Apa lagi yang baru dengan Tiongkok? Ceritakan kepada saya. Saya tidak senang dengan China. Kami memerhatikannya dengan sangat cermat," ujar Trump di Gedung Putih saat diminta memberikan tanggapan soal laporan FBI ini.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait