Pandemi COVID-19, Puluhan Bayi Baru Lahir di Ukraina Terjebak di Hotel
Dunia

Adanya pandemi corona membuat para bayi yang baru saja lahir di Ukraina ini tak bisa bertemu dengan para 'orangtuanya'. Meski begitu, para 'orangtuanya' tidak perlu khawatir karena bayi-bayi ini memiliki perawatnya sementara terjebak di hotel bernam

WowKeren - Pandemi corona yang tengah menghantui seluruh negara di dunia membuat hampir 50 bayi yang menunggu dikirim ke calon orang tua mereka di luar negeri terjebak di Ibu Kota Ukraina, Kiev. Hal ini disebabkan kebijakan penutupan perbatasan demi mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.

Hal ini mengkhawatirkan pasalnya, negara Ukraina menjadi pemasok bayi pengganti. Media lokal Ukraina melaporkan berita seputar video permohonan yang dikeluarkan oleh Biotexcom, perusahaan yang menggambarkan dirinya sebagai "pusat reproduksi manusia”.

Dalam video tersebut, menunjukkan 46 bayi yang baru lahir terbaring di buaian mereka di sebuah hotel bernama 'Venesia'. Orangtua asuh dan klinik mengeluh, “tidak memiliki kesempatan untuk menjemput bayi mereka” karena perbatasan tetap ditutup akibat penguncian wilayah yang disebabkan pandemi corona.

Meski begitu, para orangtua tak perlu khawatir tentang anak-anak mereka karena perawat secara teratur memberi makan mereka dan mengekspos mereka ke udara segar. Dalam video itu, salah seorang pengasuh mengatakan bahwa calon orang tua asuh bayi-bayi itu datang dari Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Inggris, Jerman dan negara-negara lain.


Rekaman yang dibagikan secara luas telah dan telah beredar di media sosial sampai mencapai Lyudmila Denisova, ombudsman parlemen yang bertanggung jawab atas hak-hak anak-anak. Denisova yang juga membagikan video itu memperingatkan akan masalah "massal dan sistemik" terkait jasa ibu pengganti, dan kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap hak-hak anak.

Berita itu, kata Denisova, menunjukkan bahwa pemerintah tidak melakukan cukup banyak untuk melindungi rakyatnya. "Ukraina menjadi negara yang menyumbangkan anak-anaknya yang baru lahir kepada orang asing dan tidak dapat (memutuskan) nasib mereka," ujarnya.

Perlu diketahui, prakter surrogacy atau ibu pengganti tidak secara eksplisit dilarang oleh undang-undang Ukraina, dan secara efektif terletak di zona abu-abu yang legal. Mereka yang berada di belakang bisnis bayi yang baru lahir dapat dituduh melakukan perdagangan manusia berdasarkan undang-undang yang relevan, tetapi para pejabat tampaknya tidak dapat mengecilkan industri ibu pengganti yang berkembang pesat di negara itu.

Para orangtua asuh yang menginginkan bayi-bayi tersebut harus membayar sekira USD 50 ribu untuk mengatur inseminasi buatan ibu pengganti, serta layanan hukum dan pernikahan fiktif yang diperlukan untuk memfasilitasi penyelundupan anak-anak di luar negeri.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru