Hasil Rapid Test Konsumen Klaster Corona Indogrosir Telah Keluar, Ini Datanya
Nasional

Buntut klaster penyebaran virus corona (COVID-19) yang terjadi di Indogrosir Sleman, hasil rapid test yang dijalani ratusan konsumen telah keluar. Bagaimana datanya?

WowKeren - Pusat perbelanjaan Indogrosir di Kabupaten Sleman telah menjadi klaster penyebaran virus corona (COVID-19) baru di Yogyakarta. Tercatat, ada 13 pekerja di Indogrosir yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Ratusan konsumen yang sempat berbelanja di Indogrosir juga sudah langsung berbondong-bondong menjalani rapid test beberapa waktu lalu. Kini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, DIY telah melaporkan hasil rapid test para konsumen.

Dilaporkan sebanyak 1.227 orang mengikuti rapid test yang dibagi dalam waktu tiga hari berturut-turut. Hasilnya, sebanyak 54 orang dinyatakan reaktif atau terindikasi virus corona.

”Total 1.227 (konsumen yang ikut rapid test),” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman Joko Hastaryo seperti dilansir dari CNNIndonesia, Jumat (15/5). “Hasil reaktif 54 orang.”

Joko menjelaskan pada hari pertama yaitu Selasa (12/5), pelaksanaan rapid test diikuti sebanyak 461 orang. Dari jumlah tersebut, 20 orang dinyatakan reaktif.


Kemudian di hari kedua yaitu Rabu (13/5), rapid test diikuti oleh 427 peserta. Hasilnya, ada 16 orang yang reaktif. Selanjutnya pada hari ketiga yaitu Kamis (14/5), 339 orang ikut rapid test dan sebanyak 18 orang dinyatakan reaktif.

Joko mengatakan jika 54 orang yang dinyatakan reaktif tersebut merupakan warga Sleman. Nantinya, 54 orang yang dinyatakan reaktif ini akan langsung dicek swab test atau tes PCR demi memastikan diagnosa apakah terkena COVID-19 atau tidak.

Sebelumnya, Bupati Sleman Sri Purnomo mengungkap jika rapid test bertujuan agar bisa memutus rantai penyebaran virus corona dengan efektif. Pihaknya juga telah menyiapkan ruang isolasi bagi warga yang dinyatakan reaktif dari klaster Indogrosir dengan menempatkan mereka ke Asrama Haji. DIY.

”Nanti dari tim Gugus Tugas COVID-19 tingkat kabupaten akan jemput bola ke alamat masing-masing,” terang Sri Purnono. “Untuk nanti langsung dibawa asrama haji kalau hasilnya reaktif. Kalau positif didorong ke rumah sakit. Kalau negatif tetap didorong isolasi mandiri di asrama selama 14 hari.”

”Kalau sampai 10 persen (yang reaktif) tertampung di sana (asrama haji), kalau lebih dari itu kita sudah punya alternatif,” sambungnya. “Alternatif baru kita buka kalau yang pertama sudah terpenuhi jadi belum kami umumkan.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru