Ngotot Buka Kembali AS, Trump Sebut Pembuatan Vaksin Corona Bakal Seperti Bom Nuklir Perang Dunia II
Dunia

Trump menekankan kalau dia akan membuka kembali AS dengan atau tanpa adanya vaksin. Ia bahkan menyamakan proses pembuatan vaksin sebagai Operation Warp Speed, layaknya upaya membuat bom nuklir pertama di PD II.

WowKeren - Meski menuai banyak kontroversi, namun Presiden AS Donald Trump tetap menekankan kalau dia akan membuka kembali negaranya dengan atau tanpa adanya vaksin virus corona (COVID-19). Presiden berusia 73 tahun tersebut bahkan menyamakan proses pembuatan vaksin sebagai Operation Warp Speed, layaknya upaya membuat bom nuklir pertama di Perang Dunia II. Trump juga menegaskan meski tanpa vaksin virus corona, publik harus bisa kembali ke kehidupan normal mereka sesegera mungkin.

Dilansir dari BBC seperti yang dikutip dari Kompas.com, dalam konferensi pers di Rose Garden Gedung Putih, Trump menyatakan proyek itu dimulai dengan studi terhadap 14 kandidat vaksin. Nantinya, uji coba terhaap ke-14 calon obat bagi COVID-19 itu bertujuan untuk mempercepat pengurusan izin dan penelitiannya.

"Ini berarti besar dan cepat. Sebuah industri masif dan logistik yang belum pernah Anda lihat sebelumnya sejak Proyek Manhattan," jelas Trump.

Presiden AS tersebut kemudian merujuk kepada proyek pembuatan bom nuklir pertama oleh AS pada 1939 dan selesai 31 Desember 1946, dengan dukungan dari Inggris dan Kanada. Pemimpin dari Partai Republik itu kemudian menunjuk seorang jenderal Angkatan Darat dan eks petinggi pabrik farmasi untuk memimpin proyek.


"Kami pikir kami akan mendapatkan hasil yang baik dalam waktu sangat cepat,"lanjut Trump, merujuk pada progress vaksin virus corona.

Salah satunya adalah Moncef Slaoui, yang sebelumnya memimpin divisi vaksin pada raksasa farmasi asal Inggris, GlaxoSmithKline (GSK). Kemudian ada pula Jenderal Gustave, yang merupakan pejabat di Komando Material Angkatan Darat AS, bakal didapuk sebagai chief operating officer proyek.

Proyek pengembangan vaksin virus corona ini bakal menjadi kerja sama antara pemerintah dengan sektor swasta dalam memerangi wabah. Moncef Slaoui sendiri menyatakan dengan optimistis, sedikitnya ratusan juta dosis vaksin bakal dikirimkan pada akhir 2020.

Dalam wawancara dengan New York Times, Slaoui mengakui target itu terdengar ambisius. Namun, dia menegaskan tak akan berkomitmen jika tidak yakin. Banyak ahli menilai, vaksin virus corona adalah satu-satunya yang bisa memberi AS kepercayaan diri untuk membuka kembali negaranya di tengah pandemi.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru