Peneliti MIT dan Harvard Buat Masker Canggih yang Menyala Saat Deteksi Virus   Corona
Dunia

Ilmuwan Harvard dan MIT (Massachusetts Institute of Technology) di Amerika Serikat (AS) mengembangkan masker wajah yang menghasilkan sinyal fluoresens ketika orang yang terinfeksi virus corona bernapas, batuk, atau bersin.

WowKeren - Tim yang terdiri dari ilmuwan Harvard dan MIT (Massachusetts Institute of Technology) di Amerika Serikat (AS) mengembangkan teknologi terbaru untuk mendeteksi virus corona (COVID-19). Mereka tengah mengembangkan sensor virus yang disisipkan ke dalam masker wajah.

Tim ini tengah merancang masker wajah yang menghasilkan sinyal fluoresens ketika orang yang terinfeksi virus corona bernapas, batuk, atau bersin. Apabila tekonologi ini berhasil dikembangkan, maka metode screening pasien corona bisa dilakukan dengan lebih efektif.

"Anda dapat membayangkan masker ini digunakan di bandara saat para penumpang melewati keamanan, atau saat para penumpang menunggu untuk naik ke pesawat," jelas ilmuwan MIT, Jim Collins, dilansir Business Insider pada Sabtu (16/5). "Saya atau Anda dapat menggunakannya (masker) dalam perjalanan ke kantor. Rumah sakit dapat menggunakannya untuk melakukan pra-screening kepada pasien saat mereka memasuki ruang tunggu.

Selain itu, para dokter juga disebut dapat menggunakan masker ini untuk mendiagnosa pasien saat itu juga, tanpa harus mengirimkan sampel ke laboratorium. Alat yang dapat mengidentifikasi pasien COVID-19 dengan cepat memang sangat penting lantaran waktu tes yang lama telah menghalangi banyak negara untuk menangani pandemi dengan cepat.


Menurut Collins, proyek masker canggih yang dikembangkan laboratoriumnya ini masih berada dalam tahap sangat awal. Namun ia mengaku bahwa hasilnya sangat menjanjikan.

Tim penelitinya telah mengetes kemampuan sensor dalam mendeteksi virus corona di sampel air liur selama beberapa pekan terakhir ini. Tim peneliti juga bereksperimen dengan desain sensor tersebut.

Apakah sensor virus tersebut sebaiknya disisipkan ke dalam masker, atau membuat modul sensor yang dapat dipasang di setiap masker yang telah tersedia.

Tim peneliti ini berharap sudah dapat menunjukkan hasil kerja mereka dalam beberapa pekan mendatang. "Nantinya saat kami sudah sampai di tahap tersebut, maka kita tinggal menyiapkan uji coba terhadap orang yang diduga terinfeksi corona untuk melihat apakah alat masker tersebut bisa bekerja dalam pengaturan dunia nyata," pungkas Collins.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru