Pemerintah Berniat Buka Sekolah Kala Corona, IDI Beri Respons Ini
Nasional

Pemerintah telah mempertimbangkan untuk kembali membuka sekolah di tengah pandemi virus corona (COVID-19), begini respons dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

WowKeren - Pemerintah Indonesia telah mempertimbangkan akan membuka kembali sekolah di tengah pandemi virus corona (COVID-19). Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ikut mengomentari terkait rencana tersebut.

Ketua Satgas COVID-19 dari IDI, Zubairi Djoerban meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali rencana membuka kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah pada Juli mendatang. Pasalnya, IDI meyakini di bulan tersebut kasus virus corona di Indonesia masih terus mengalami kenaikan.

Zubairi berkaca pada data terbaru kasus COVID-19 hingga Sabtu (16/5), dimana ada dari 17.025 kasus positif corona di Tanah Air. Dilaporkan dari data tersebut, sebanyak 3.911 orang dinyatakan sembuh dan 1.089 pasien covid-19 meninggal dunia.

Lebih lanjut IDI memaparkan berbagai prediksi dari para ahli yang menyatakan jika kasus virus corona di Indonesia akan terus meningkat tajam. Bahkan, diprediksi jika kasus COVID-19 di Tanah Air akan mencapai 106 ribu di bulan Mei.


”Menurut dugaan saya kalau yang positif terus akan naik,” kata Zubairi seperti dilansir dari CNNIndonesia, Sabtu (16/5). “Banyak ahli prediksinya antara 95 ribu di bulan ini sampai 106 ribu.”

Oleh sebab itu, IDI meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mempertimbangkan rencana tersebut dengan melakukannya secara bertahap. Hal ini bertujuan agar pemerintah bisa melakukan evaluasi secara berkala bagaimana situasi keamanan para siswa saat kembali bersekolah di tengah pandemi.

”Mungkin kalau mau memulai yang preschool dulu ya, yang TK dulu,” saran Zubairi. “Kemudian sampai kelas 6 (SD), kemudian selanjutnya yang lain, bertahap.”

Terakhir, IDI meminta agar pemerintah terus memperhatikan grafik perkembangan kasus COVID-19 sebelum memutuskan secara resmi untuk kembali membuka sekolah. Kurva kasus COVID-19 di Indonesia harus dipastikan terus mengalami penurunan dahulu jika kegiatan belajar mengajar akan dilangsungkan di sekolah.

”Ya nunggu angka kematian turun,” ujar Zubairi. “Tapi kalau jumlah kasus kan hampir semua ahli sepakat bahwa kita ini sebenarnya sudah banyak cuma belum terdiagnosis.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait