Tiongkok Akui Hancurkan Sampel Virus Corona Saat Awal Wabah Dengan Alasan Keamanan
Dunia

Negeri Tirai Bambu tersebut dilaporkan telah memerintahkan sejumlah laboratorium untuk menghancurkan sampel-sampel itu. Mereka beralasan hal tersebut dilakukan untuk alasan keamanan hayati.

WowKeren - Tiongkok mengakui bahwa mereka menghancurkan sampel-sampel virus corona (COVID-19) yang didapat pada masa awal penyebaran wabah. Negeri Tirai Bambu tersebut dilaporkan telah memerintahkan sejumlah laboratorium untuk menghancurkan sampel-sampel itu. Mereka beralasan hal tersebut dilakukan untuk alasan keamanan hayati.

Dikutip dari Bussiness Insider pada Senin (18/5), seorang pejabat di departemen ilmu pengetahuan dan pendidikan Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok (NHC), Liu Dengfeng, mengatakan bahwa sampel virus dihancurkan "demi mencegah risiko terhadap keamanan biologis laboratorium dan mencegah bencana sekunder yang disebabkan oleh patogen yang tidak dikenal."

Dalam keterangannya, Liu berkeras bahwa tindakan itu dilakukan bukan untuk menutupi atau menyembunyikan sampel virus dari dunia, tetapi dilakukan semata-mata untuk alasan keselamatan hayati. "Pernyataan yang dibuat oleh beberapa pejabat AS diambil di luar konteks dan ditujukan untuk membingungkan banyak pihak," kata Liu dalam sebuah jumpa pers di Beijing.


Pernyataan itu diutarakan Liu tak lama setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, berulang kali menuturkan bahwa Tiongkok menolak memberikan sampel virus corona yang terdapat pada pasien sekitar Desember lalu. Liu lantas menyebutkan ketika pasien pneumonia pertama kali terdeteksi di Wuhan, lembaga profesional tingkat nasional bekerja untuk mengidentifikasi patogen yang menyebabkannya.

"Berdasarkan penelitian yang komprehensif dan pendapat ahli, saat itu kami memutuskan untuk sementara waktu mengelola patogen yang menyebabkan pneumonia sebagai patogen jenis kelas II, sangat berpotensi menimbulkan penyakit (highly pathogenic) dan memberlakukan persyaratan keamanan hayati pada pengumpulan sampel, transportasi, dan kegiatan eksperimen, serta menghancurkan sampel," paparnya.

Pejabat NHC tersebut beralasan bahwa ini merupakan praktik yang lumrah di Tiongkok dalam menangani sampel lab yang memiliki kategori mudah menular. Liu juga mengatakan dalam Undang-Undang Kesehatan Masyarakat Tiongkok, laboratorium yang tidak memenuhi syarat harus memindahkan sebuah sampel berbahaya ke tempat lain yang memenuhi syarat untuk diamankan atau dihancurkan.

Sayangnya, Liu tak menyebutkan bahwa sampel virus itu berasal dari laboratorium di Wuhan, Institut Virologi Wuhan, yang selama ini diklaim pemerintahan Presiden AS Donald Trump sebagai sumber virus corona.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru