Sehari PSBB Berlaku, Bupati Malang Ajari Para Sopir Angkot Cara Menghemat Beras
Instagram/humasprotokolkabmalang
Nasional

Pemerintah Kabupaten Malang membagikan sumbangan kepada masyarakat, termasuk para sopir angkot. Bupati Malang pun memberikan contoh cara menghemat beras.

WowKeren - Malang Raya telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak Minggu (17/5). Langkah tersebut bertujuan untuk menekan penularan wabah virus corona (Covid-19) seperti di sejumlah wilayah berzona merah lainnya.

Sehari usai PSBB diterapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang membagikan sembako berupa 15 kilogram beras, 1 kilogram telur, dan 2 liter minyak goreng kepada para sopir angkot. Bupati Malang, Sanusi, sempat memberi contoh kepada para sopir agar bisa menghemat beras selama masa PSBB.

"Di rumah itu saya ada 4-6 orang. Sehari itu setengah kilo (beras) enggak bisa habis," ujar Sanusi saat memberi sambutan kepada para sopir angkot di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Senin (18/5). "Jadi sekali makan sak (satu) sendok, sekali makan sak sendok."

Lebih lanjut, Sanusi juga mengajak para sopir angkot untuk mencari pekerjaan lain untuk menambah penghasilan jika memungkinkan. Pasalnya para sopir angkot sudah tidak diperkenankan beroperasi selama masa PSBB.


"Kan mereka bisa cari pekerjaan lain, kita enggak tahu. Selain sopir itu kan keluarganya bisa kerja, anaknya bisa kerja," ungkap Sanusi. "Kalau sehari mereka cuma mengangkut 4 orang ya rugi, sekalian aja tidak usah narik (angkot)."

Di sisi lain, Koordinator Sopir Angkot Kabupaten Malang, Edi Sunarko mengatakan bahwa bantuan dari Pemkab Malang sebenarnya masih kurang. Apalagi para sopir angkot mengaku kesulitan mendapatkan penumpang sejak adanya pandemi corona.

"Enggak akan pernah cukup. Mungkin cukup bagi teman-teman yang hanya menanggung anak dan istri. Tapi ketika dalam 1 KK (Kartu Keluarga) mereka punya 7 anggota keluarga ya enggak cukup. Tapi, kita juga tidak bisa meminta Pemkab untuk memenuhi semua kebutuhan itu," papar Edi. "Pendapatan mereka ini sehari rata-rata Rp150 ribu. Untuk modal bensin saja kita pulang cuma bawa Rp120 ribu. Dari Rp120 ribu belum dipotong setoran. Jadi kita bensin gak kembali, setoran juga gak kembali."

Kendati begitu, Edi beserta para sopir angkot lain sudah sepakat untuk mematuhi PSBB selama kebutuhan mereka terpenuhi. Pemkab Malang sendiri menjanjikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) senilai Rp200 ribu per bulan untuk 3 bulan ke depan.

(wk/evaa)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru