Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Andi Khomeini Takdir Haruni SpPD(K), pun turut angkat bicara soal tagar 'Indonesia Terserah' yang sempat viral beberapa hari terakhir.
- Bertilia Puteri
- Selasa, 19 Mei 2020 - 16:42 WIB
WowKeren - Tagar "Indonesia Terserah" sempat digaungkan hingga viral di media sosial. Tagar tersebut berisi kekecewaan dan keluh kesah masyarakat di tengah pandemi corona (COVID-19).
Terdapat juga foto tenaga medis yang lengkap mengenakan alat pelindung diri (APD) dan memegang kertas bertuliskan "Indonesia??? Terserah!!!". Menanggapi hal ini, dokter spesialis penyakit dalam, dr. Andi Khomeini Takdir Haruni SpPD(K) pun angkat bicara.
Dokter Andi mengaku merasa bersyukur karena tagar tersebut dinilainya bisa membuat masyarakat menyadari bahaya COVID-19. "Kami bersyukur kalau tagar itu ternyata membuat orang-orang terhentak dan kembali disiplin dan menerapkan protokol kesehatan," tutur dokter Andi dilansir Kompas.com pada Selasa (19/5).
Andi menuturkan bahwa para tenaga medis, termasuk dokter dan perawat, selama ini telah menyampaikan banyak imbauan dan edukasi tentang bahaya COVID-19 kepada masyarakat. Namun upaya tersebut dinilai masih belum bisa membuahkan hasil yang maksimal.
"Mungkin karena ada yang menarik dan merasa merepresentasikan," ujar dokter Andi. "Jadi banyak orang yang bikin (tagar Indonesia Terserah)."
Selain itu, Andi juga menilai bahwa tagar ini adalah bentuk apresiasi dari petugas medis yang merasa sedikit lelah namun tetap memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Dokter Andi pun menjelaskan bahwa para tenaga medis akan tetap melakukan edukasi dan pelayanan kepada masyarakat.
"Mungkin ada rasa lelah sedikit dan rasa gemas. Di sela-sela tugas pelayanan praktik dibikinlah tagar tersebut oleh teman-teman," jelas dokter Andi. "Setelah dibuat hashtag itu tetap kita lanjutkan edukasi dan pelayanan."
Lebih lanjut, dokter Andi juga memberikan pesan kepada masyarakat untuk mengambil sisi positif dari tagar "Indonesia Terserah". Ia juga mengingatkan agar masyarakat tetap memakai masker dan menerapkan physical distancing.
"Kami lagi-lagi minta agar masyarakat melakukan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan, jangan diabaikan," pungkas dokter Andi. "Karena itu untuk kepentingan masyarakat itu sendiri."
(wk/Bert)
