Rumusan WHO Soal Penanganan COVID-19 Ditolak AS
Dunia

AS dilaporkan tak ikut menyetujui bagian dari rumusan yang juga menjamin hak negara miskin untuk mengesampingkan aturan kekayaan intelektual guna mendapatkan obat-obatan dalam keadaan darurat.

WowKeren - Amerika Serikat dilaporkan telah menolak perumusan mengenai kesehatan reproduksi dan hak kekayaan intelektual dalam resolusi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang COVID-19, beberapa jam setelah Presiden Donald Trump mengancam untuk keluar dari organisasi tersebut.

Dikutip dari Republika, Washington tidak menghalangi adopsi resolusi yang menyerukan evaluasi atas penanganan pandemi COVID-19, namun mereka merilis pernyataan bahwa AS tak ikut menyetujui paragraf yang menjamin hak negara-negara miskin untuk mengesampingkan aturan kekayaan intelektual guna mendapatkan obat-obatan dalam keadaan darurat, dan menjamin kesehatan reproduksi serta seksual selama pandemi.

"AS percaya pada perlindungan hukum terhadap bayi yang belum lahir, dan menolak interpretasi apa pun tentang hak asasi manusia internasional untuk mewajibkan negara pihak mana pun menyediakan akses aborsi," demikian bunyi pernyataan dari Washington.

AS menilai bahasan mengenai kekayaan intelektual yang dirancang untuk memastikan negara-negara miskin dapat memiliki akses ke obat-obatan telah mengirimkan "pesan yang salah kepada inovator yang akan sangat penting untuk solusi yang dibutuhkan seluruh dunia."


Sementara itu, Trump diketahui baru saja menuduh WHO mendukung Tiongkok, dan mencuitkan sebuah surat yang berisi ancaman bahwa AS akan keluar dari badan kesehatan dunia dan secara permanen menghentikan pendanaan kecuali jika WHO berkomitmen melakukan pembenahan dalam 30 hari.

WHO sendiri menolak mengomentari ancaman Trump, dan hanya mengatakan bahwa mereka telah menerima surat dari sang Presiden serta sedang mempertimbangkan isinya. Kini, para diplomat mengatakan pada akhirnya Washington telah memutuskan untuk tidak memblokir resolusi itu secara langsung, meskipun ada keberatan.

"Ada keinginan kuat dari pihak mereka untuk bergabung dalam konsensus," kata seorang diplomat Barat sebelum resolusi itu diadopsi. "Sayangnya, jika mereka tidak bergabung, mereka terisolasi. Sebenarnya ada konsensus global mengenai pentingnya hal ini."

Resolusi yang diinisiasi Uni Eropa itu menyerukan peninjauan terhadap bagaimana virus corona menyebar setelah melakukan lompatan dari hewan ke manusia, yang diyakini terjadi di sebuah pasar di Kota Wuhan di Tiongkok akhir tahun lalu.

Teks resolusi itu menyerukan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, untuk memulai "evaluasi darurat, independen dan komprehensif" terhadap penanganan kesehatan internasional untuk COVID-19 "pada saat awal yang paling tepat".

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru