Hingga kini Sarah Keihl masih belum memberikan tanggapan apapun terkait rencana laporan ini. Netter pun kembali memberikan cibiran pedas kepada Sarah Keihl.
- Diah Candra Trisanti
- Sabtu, 23 Mei 2020 - 03:16 WIB
WowKeren - Semakin memanas, Sarah Keihl bakal dilaporkan gara-gara lelang keperawanan yang dilakukannya. Meski mengaku cuma sarkas dan meminta maaf, Sarah tetap harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
Pihak yang akan melaporkan Sarah adalah Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Forum Aspirasi & Advokasi Masyarakat (FAAM). Surat perwakilan LBH FAAM, Moh Taufik, terkait laporan tersebut diunggah oleh akun gosip @lambe_turah baru-baru ini.
Surat bernomor 051/EKS/FAAM/V/2020 itu ditujukan kepada Kepala Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya Cq Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya tertanggal 22 Mei 2020. Langkah ini sengaja dilakukan sebagai bentuk edukasi.
Sarah dianggap telah melanggar Pasal 27 ayat (1) UU ITE. Ancaman pidana adalah hukuman pidana pencara paling lama enam bulan dan atau denda paling banyak Rp1 M.
Pemilik nama asli Sarah Salsabila Keihl ini juga dianggap melanggar Pasal 4 ayat (1) UU Pornografi dengan ancaman pidana penjara paling singkat enam bulan dan paling lama 12 tahun dan/atau denda paling sedikit Rp250 juta paling banyak Rp6 M.
Sayang, hingga kini Sarah masih belum memberikan tanggapan apapun terkait rencana laporan ini. Netter pun kembali memberikan cibiran dan komentar pedas.
"Ngerti margin, ngerti cash flow, tapi gak ngerti Mana yg pantas dijual dan kagak 😢😢😢," sindir akun @seti***794. "Mbaknya ga nyangka lelang online berakibat fatal," komentar akun @irv***t0.
"Mantap. Bukan cuma engagement yg naik, tapi kasus pun ikut naik. Sip mbk. Lanjutkan kelakuan mu 😌😌," sahut akun @tsani***ustin. "Klo cuma cantik ga da akhlak ini lah akibatnya!!!!" tambah akun @n.th***_33 kesal.
Selain selebgram, Sarah juga dikenal sebagai CEO dari enam usaha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Selain kuliner, ia juga membuka bisnis di bidang kecantikan. Selebgram kelahiran Jember, Jawa Timur, ini adalah lulusan Hubungan Internasional Universitas Brawijaya Malang pada November 2018.
(wk/diah)
