Trump Akui Tak Lagi Konsumsi Hidroksiklorokuin Usai Disebut Mampu Tingkatkan Kematian Pasien Corona
Getty Images
Dunia

Pernyataan Trump itu ia sampaikan usai studi medis mengatakan obat tersebut dapat meningkatkan risiko pasien meninggal akibat COVID-19. Padahal, sebelumnya Trump sangat merekomendasikan obat itu.

WowKeren - Presiden AS Donald Trump mengaku tak lagi mengonsumsi obat malaria, hydroxychloroquine (HCQ) atau hidroksiklorokuin, untuk melawan virus corona (COVID-19). Sebelumnya, Presiden berusia 73 tahun itu mengatakan sudah mengonsumsi obat malaria tersebut selama beberapa pekan untuk mencegah corona.

"Selesai, saya sudah selesai," kata Trump dalam wawancara terbaru dengan "Full Measure with Sharyl Attkisson" yang disiarkan pada Minggu (24/5) waktu setempat, seperti dikutip dari New York Post.

Pernyataan Trump itu ia sampaikan usai studi medis baru-baru ini mengatakan obat tersebut dapat meningkatkan risiko pasien meninggal akibat COVID-19. Padahal, sebelumnya Trump sangat merekomendasikan obat tersebut.

Pada pekan lalu, kajian yang dimuat jurnal ilmiah, Lancet, menyebutkan penanganan para pasien COVID-19 dengan obat antimalaria hydroxychloroquine sama sekali tidak ada manfaatnya. Hydroxychloroquine diklaim aman bagi pasien malaria, serta pasien lupus atau arthritis, namun tidak ada uji klinis yang merekomendasikan hidroksiklorokuin bagi pasien yang terjangkit virus corona.

Kajian terbaru melibatkan 96 ribu pasien COVID-19. Dari jumlah itu, hampir 15 ribu di antara mereka diberikan hydroxychloroquine, baik sebagai obat tunggal maupun dengan didampingi antibiotik.


Hasil kajian menyebutkan bahwa para pasien yang meninggal di rumah sakit dan mengalami komplikasi detak jantung adalah mereka yang mengonsumsi hydroxychloroquine. Tingkat kematian antara kelompok pasien COVID-19 sebagai berikut: hydroxychloroquine 18%; chloroquine 16,4%, pasien-pasien yang tidak mengonsumsi hydroxychloroquine dan chloroquine 9%.

Adapun pasien yang diberikan hydroxychloroquine atau chloroquine yang digabungkan dengan antibiotik, tingkat kematian mereka bahkan lebih tinggi. Para peneliti mewanti-wanti bahwa hydroxychloroquine sebaiknya tidak diberikan di luar uji klinis.

Bahkan, pengujian obat malaria hydroxychloroquine (HCQ) sebagai pengobatan virus corona (COVID-19) telah dihentikan karena kekhawatiran akan aspek keselamatan, seperti yang diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sebelumnya, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia mulai mengonsumsi obat untuk penyakit malaria dan lupus tersebut. "Saya mengonsumsinya selama sekitar satu setengah pekan dan saya masih bertahan, saya masih di sini," ujarnya.

Ketika ditanya apa bukti yang dimilikinya bahwa obat itu berfaedah, Trump berkata: "Ini bukti saya, saya mendapat banyak mendapat kabar positif mengenainya."

Usai pernyataan kontroversialnya itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), mengatakan tidak ada bukti obat-obatan atau jenis terapi yang bisa mencegah atau menangani COVID-19. Kemudian Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) bulan lalu merilis arahan bahwa hydroxychloroquine "tidak tampak aman dan efektif".

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru