Buntut Viral Konsep Herd Immunity, Warga AS Nekat Ikut Pesta Demi Tertular Corona
Dunia

Tenaga medis di North Carolina, Amerika Serikat dibuat pening dengan aksi sekelompok masyarakat yang nekat mengikuti 'pesta virus Corona' demi mewujudkan konsep Herd Immunity.

WowKeren - Hingga kini vaksin penangkal virus Corona masih saja belum ditemukan. Padahal wabah ini pertama kali merebak pada awal tahun 2020, sehingga total sudah hampir 5 bulan terlalui tanpa "tameng" dan "senjata pemusnah".

Situasi ini pun membuat berbagai metode penyembuhan ramai dibicarakan, termasuk diantaranya konsep herd immunity. Lewat metode ini, virus akan "secara sengaja" dibiarkan menyebar di tengah masyarakat demi memancing timbulnya kekebalan komunal.

Metode ini jelas tak bisa sembarangan diterapkan karena memiliki risiko tinggi. Namun tampaknya hal itu tak dipertimbangkan oleh sejumlah warga Amerika Serikat yang justru dilaporkan sengaja berbaur dengan keramaian agar tertular Corona.

Kabar mengejutkan ini disampaikan oleh seorang perawat di North Carolina, AS, yang mengaku tengah merawat pasien "khusus". Sebab sang pasien ternyata sempat menghadiri "pesta virus Corona" demi mencari kekebalan ala herd immunity.


"Selama beberapa hari terakhir, kami mendengar dari pasien dan masyarakat bahwa mereka tak takut terkena virus (COVID-19)," kata Yolanda Enrich, perawat di Novant Health Medical Center. "Orang benar-benar keluar dan mencoba terinfeksi virus, jadi mereka menghadiri pertemuan dan memaksimalkan peluang mereka terpapar."

Lebih lanjut, Enrich menuturkan, para pasien secara sadar mengaku sengaja berbaur demi mengembangkan antibodi. Sehingga harapannya mereka tak perlu lagi harus melakukan protokol pencegahan penularan penyakit saat keluar rumah.

Padahal hingga detik ini tak ada kepastian kapan antibodi virus itu akan terbentuk dan efektif memberikan kekebalan. Selain itu, aksi mereka juga justru membuat virus semakin mudah menyebar dan menginfeksi kelompok rentan.

Aksi ini juga menarik perhatian Mandy Cohen dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan North Carolina. Ia menegaskan lebih banyak kasus Corona tentu berdampak buruk bagi penduduk yang rentan tertular.

"Tidak ada keadaan di mana kami ingin orang-orang secara aktif sengaja tertular COVID-19," ungkap Cohen, dikutip dari New York Post, Selasa (26/5). "Alasan kami bekerja sangat keras secara kolektif untuk menjaga penyebaran virus tetap rendah adalah kenyataan bahwa ketika ada lebih banyak infeksi virus, itu tidak hanya berdampak pada mereka yang memilikinya, tetapi juga pada mereka yang berisiko tinggi mendapatkan reaksi parah terhadap penyakit."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait