Bukan 2 Minggu, Ternyata Virus Corona Tak Lagi Bisa Ditularkan Setelah 11 Hari Infeksi
Health

Peneliti di Singapura menemukan virus Corona yang menginfeksi seseorang tak lagi bisa menular ke individu lain setelah hari ke-11. Berikut penjelasan lengkapnya.

WowKeren - Selama ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas kesehatan dari berbagai negara selalu menggunakan patokan 14 hari untuk karantina pasien COVID-19. Pasalnya masa inkubasi virus Corona penyebab COVID-19 diketahui berlangsung selama 14 hari.

Selama masa tersebut, virus akan berkembang biak dan menunjukkan gejala klinis dari individu terinfeksi. Selain itu virus juga dalam kondisi "ganas" dan sangat berpotensi menular ke individu lain apabila pasien tak mengisolasi diri atau mengenakan masker.

Namun belakangan tersiar informasi baru soal masa penularan virus Corona ini. Sebab bukan dua pekan, ternyata virus Corona tak lagi bisa menginfeksi orang lain setelah 11 hari, seperti diungkap oleh sebuah penelitian di Singapura.

Menurut para peneliti yang terlibat, virus Corona mulai menular sekitar 2 hari sebelum gejala klinis muncul dan bertahan selama setidaknya 11 hari setelahnya. Hal ini diamati dari 73 pasien yang menjadi objek percobaan yang diamati sejak pandemi pertama kali merebak di Singapura.


"Replikasi virus aktif turun dengan cepat setelah minggu pertama. Virus tidak ditemukan setelah minggu kedua sakit," jelas Direktur Eksekutif NCID, Leo Yee Sin, Senin (25/5).

"Secara ilmiah, saya sangat yakin, ada cukup bukti bahwa orang tersebut tidak lagi menularkan (virus) setelah 11 hari," imbuhnya, seperti dilansir dari Express. Pernyataan Sin ini pun dibenarkan oleh ahli penyakit menular, Dr. Asok Kurup.

"Studi masih berlangsung dan kami akan mendapatkan lebih banyak data. Tetapi kami akan melihat hal yang sama, karena ada banyak ilmu dalam hal ini," terang Kurup.

Dengan temuan ini, maka semestinya masa karantina pasien positif COVID-19 hanya berjalan 11 hari. Pengecualian hanya bagi pasien positif terinfeksi Corona yang juga menderita penyakit lain sehingga perlu pengobatan intensif.

Hal senada juga sebelumnya sudah disampaikan oleh para peneliti di Jerman. Menurut mereka, sebanyak 9 pasien menunjukkan adanya replikasi virus besar-besaran pada minggu pertama, namun kemudian "keok" mulai hari kedelapan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru