Pada Selasa (26/5) kemarin, Trump membuat cuitan soal surat suara yang dikirim melalui pos akan menimbulkan kecurangan. Menurut Trump, hal tersebut berisiko membuat Pemilu dicurangi.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 27 Mei 2020 - 12:57 WIB
WowKeren - Presiden Donald Trump mengungkapkan kekesalannya usai salah satu cuitannya diberi label "tidak berdasar" alias "unsubstantiated" oleh Twitter. Cuitan Trump yang dianggap tidak berdasar itu terkait dengan pemungutan suara melalui "mail-in voting".
Pada Selasa (26/5) kemarin, Trump membuat cuitan soal surat suara yang dikirim melalui pos akan menimbulkan kecurangan. Menurut Trump, hal tersebut berisiko membuat Pemilu dicurangi.
"TIDAK MUNGKIN (NOL!) bahwa surat suara yang dikirim melalui pos akan menjadi sesuatu yang lebih dari penipuan yang substansial. Kotak surat akan dirampok, surat suara akan dipalsukan & bahkan dicetak secara ilegal & ditandatangani secara curang," cuit Trump. "Gubernur California mengirim surat suara ke jutaan orang, semua orang yang tinggal di negara bagian tersebut, tidak peduli siapa mereka atau bagaimana mereka sampai di sana, akan mendapatkannya. Itu akan ditindaklanjuti dengan para profesional yang memberi tahu semua orang ini, banyak dari mereka bahkan tidak pernah berpikir untuk memilih sebelumnya, bagaimana, dan untuk siapa, untuk memilih. Ini akan menjadi Pemilihan yang Dicurangi. Tidak mungkin! "
Twitter lantas memberi label "dapatkan fakta tentang mail-in ballots" di bawah cuitan Trump tersebut. Para pengguna Twitter pun diarahkan untuk melihat sejumlah klaim Trump yang dianggap "tidak berdasar" dengan mengutip artikel yang dirilis oleh CNN, Washington Post, dan media lainnya.
"Trump secara keliru mengklaim bahwa surat suara yang dikirim lewat pos akan menghasilkan 'Pemilu yang dicurangi'. Pemeriksa fakta menyebut bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa surat suara yang dikirimkan berhubungan dengan penipuan pemilih," jelas Twitter. "Trump secara keliru mengklaim bahwa California akan mengirimkan surat suara kepada 'siapa saja yang tinggal di negara bagian tersebut, tidak peduli siapa pun mereka atau bagaimana cara mereka sampai ke sana'. Faktanya, hanya pemilih yang telah terdaftar saja yang akan menerima surat suara."
Hal ini membuat Trump geram dan menuduh Twitter telah mencampuri Pilpres AS 2020. Trump juga menyebut bahwa Twitter melumpuhkan hak kebebasan berbicara.
"@Twitter sekarang mencampuri Pemilihan Presiden 2020. Mereka mengatakan pernyataan saya tentang pengiriman surat suara yang akan mengarah pada korupsi besar-besaran dan penipuan, tidak benar, berdasarkan pemeriksaan fakta oleh CNN Berita Palsu dan Amazon Washington Post," tulis Trump pada Rabu (27/5) hari ini. "Twitter benar-benar melumpuhkan KEBEBASAN BERBICARA, dan saya, sebagai Presiden, tidak akan membiarkan itu terjadi!"
(wk/Bert)