Pemerintah makin gencar mempersiapkan tatanan hidup baru 'New Normal' kendati pandemi Corona belum sepenuhnya terkendali. Bahkan hari ini (28/5) ada 687 kasus positif yang dikonfirmasi pemerintah.
- Elvariza Opita
- Kamis, 28 Mei 2020 - 16:37 WIB
WowKeren - Beberapa waktu belakangan pemerintah kian gencar mensosialisasikan tatanan hidup baru "New Normal". Harapannya masyarakat tetap bisa produktif namun tak mengendurkan kewaspadaan karena masih berada di tengah pandemi virus Corona.
Namun jelang berlakunya kebijakan baru tersebut, Indonesia justru menunjukkan ledakan besar kasus positif Corona. Sebab pada hari ini, Kamis (28/5), pemerintah mencatat sebanyak 687 kasus positif baru sehingga total ada 24.538 orang yang terkonfirmasi.
Dilansir dari laman covid19.go.id, puluhan ribu kasus ini sudah tersebar di 34 provinsi secara merata. Sebanyak 16.802 diantaranya, atau sekitar 68,5 persen kasus terkonfirmasi, masih dalam perawatan tim medis.
Grafik mendatar juga didapati dari segi jumlah pasien sembuh. Hari ini pemerintah mengonfirmasi sebanyak 183 pasien sembuh sehingga total ada 6.240 kasus terkonfirmasi yang berakhir dengan kesembuhan.
Sedangkan untuk jumlah pasien meninggalnya tercatat mengalami penurunan signifikan. Tercatat ada 23 pasien yang dikonfirmasi meninggal dunia, sehingga total ada 1.496 kasus terkonfirmasi yang berakhir dengan kematian.
Terkait persebaran kasusnya, hingga kini DKI Jakarta masih menjadi daerah paling terdampak dengan 6.895 kasus. Namun posisi ini bak semakin tersusul oleh Jawa Timur di posisi kedua yang sudah mengonfirmasi sebanyak 4.142 kasus positif.
Laju penularan Corona di Jatim selama beberapa waktu belakangan memang terus menyita perhatian masyarakat. Kendati demikian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Indonesia, Letjen TNI Doni Monardo menyebut peningkatan kasus positif ini tak lepas dari semakin tingginya kapasitas pemeriksaan sampel oleh otoritas terkait.
Namun Gugus Tugas COVID-19 Jatim sendiri meminta masyarakat untuk tak memandang remeh pandemi ini, terutama untuk warga Surabaya. Sebab berdasarkan data sebanyak 65 persen kasus Corona di Jatim terpusat di Surabaya, yang apabila tak ditangani dengan sistematis dapat menjadikan kota tersebut sebagai Wuhan kedua.
Di sisi lain skenario "New Normal" terus disiapkan oleh pemerintah meski mendulang beragam protes. Namun pemerintah memastikan kebijakan "New Normal" akan tetap memerhatikan perkembangan di lapangan, termasuk siap dihentikan apabila terjadi gelombang kedua wabah.
(wk/elva)
