Ratusan Orang Kabur dari Karantina COVID-19 di Malawi
Dunia

Situs media lokal Malawi melaporkan bahwa warga yang melarikan diri dari situs karantina baru saja kembali dari Afrika Selatan. Warga yang melarikan diri itu seharusnya melakukan tes COVID-19.

WowKeren - Lebih dari 400 orang dilaporkan telah melarikan diri dari sebuah situs karantina virus corona (COVID-19) di Malawi. Hal itu memicu kecaman terhadap pemerintah yang dianggap tak menerapkan langkah-langkah ketat.

Situs media lokal Malawi, Nyasa Times, melaporkan bahwa warga yang melarikan diri dari situs karantina baru saja kembali dari Afrika Selatan. Afrika Selatan sendiri merupakan negara yang paling terpukul pandemi COVID-19 di benua Afrika dengan lebih dari 24 ribu kasus.

Warga yang melarikan diri itu seharusnya melakukan tes COVID-19. Belum jelas apakah pengujian telah dilakukan sebelum mereka lolos.

Pemerintah Malawi sendiri memang telah menuai kecaman karena tanggapannya yang tak memadai tehadap wabah COVID-19. Khususnya terkait warga yang masuk ke negara tersebut dari luar negeri.


Pemerintah disebut tak memantau pergerakan warga yang ditempatkan di pusat karantina di Blantyre. Mereka bahkan diizinkan keluar untuk membeli makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Bahkan delapan orang yang telah dinyatakan positif COVID-19 di pusat karantina Blantyre berhasil kabur.

Sementara itu, Malawi sendiri sebenarnya termasuk dalam negara yang tidak tidak mencatatkan banyak kasus COVID-19. Hingga berita ini ditulis, Malawi hanya melaporkan sebanyak 203 kasus positif corona, dengan jumlah korban tewas sebanyak empat jiwa.

Malawi juga mencatatkan 37 pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh usai mendapatkan perawatan. Kini, negara tersebut masih memiliki kasus aktif sebanyak 162 pasien.

Di sisi lain, saat ini pandemi virus corona telah menginfeksi hampir 6 juta penduduk di seluruh dunia, dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 361 ribu jiwa. Sejauh ini, sebanyak 2,5 juta pasien dinyatakan sembuh.

Sejumlah negara yang terdampak paling parah dari pandemi ini adalah Amerika Serikat yang mencatatkan lebih dari 1,7 juta kasus, lalu disusul oleh Brasil, Rusia, Spanyol, Inggtis, Italia, Prancis, Jerman, India, dan Turki.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait