Ada Klaster COVID-19 Pasar Kobong di Semarang, Diduga Penularan Melalui Uang
Nasional

Klaster Pasar Kobong Semarang mencatat ada 28 orang yang positif terinfeksi virus corona. Penularan diduga melalui uang yang digunakan saat transaksi jual beli.

WowKeren - Tempat-tempat yang menjadi lokasi berkumpulnya orang banyak memiliki potensi lebih tinggi untuk menularkan virus corona (COVID-19). Salah satunya pasar.

Pasar Kobong atau Pasar Ikan Rejomulyo Semarang, Jawa Tengah, ditutup sejak Sabtu (23/5) hingga 6 hari ke depan. Hal tersebut dilakukan usai 3 orang pedagang terkonfirmasi positif COVID-19. Satu pedagang meninggal dunia saat dirawat di RS Agung Semarang.

Menindaklanjuti hal ini, Dinas Kesehatan Kota Semarang segera menggelar rapid test untuk deteksi dini pada seluruh pedagang dan enam orang dinyatakan positif.

"Setelah kami tracing siapa saja pedagang yang positif, mereka ketemu dengan siapa termasuk keluarga," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Jumat (29/5). "Ada dua keluarga di Pedurungan yang bapaknya pedagang di Pasar Kobong, istri, anak dan tetangganya positif."

Dari Klaster Pasar Kobong, tercatat ada 28 orang yang dinyatakan positif COVID-19. Sebagian dari mereka merupakan warga luar kota.


"Setelah diteruskan lebih masif lagi di-tracing ke keluarganya total ditemukan ada 28 orang positif COVID-19," jelas Hendrar. "Rinciannya, 11 orang warga dari luar Kota Semarang dan 17 orang warga Kota Semarang."

Hingga kini, pihak Pemkot masih belum menganalisa secara pasti sebab penyebaran penularan klaster tersebut. Namun, ia menduga kemungkinan besar berasal dari uang saat para pedagang-penjual melakukan transaksi jual beli.

Selama ini, penjual di Pasar Kobong mendapatkan pasokan bahan dari daerah yang ada di sekitar Semarang seperti Tuban, Bandungan, Rembang, Pemalang, dan Tegal. Kurangnya menjaga kebersihan bisa menyebabkan virus menyebar melalui uang yang dipegang.

"Bisa juga lewat uang di pasar. Orang yang menderita COVID-19 kena dropletnya, air liurnya atau tangan yang tidak terjaga kebersihan," jelas Hendrar. "Ketika membawa uang untuk transaksi lalu itu menyebar. Makanya tangan harus bersih rajin mencuci tangan dan hand sanitizer."

Untuk mencegah penularan lebih luas, Pemkot bakal lebih gencar melakukan rapid test. Tak hanya di pasar namun juga pusat perbelanjaan dan tempat yang menjadi lokasi kerumunan massa.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait